Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sendiri

10 Mei 2022   18:33 Diperbarui: 13 Mei 2022   19:34 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan itu yang ditakuti
Suasana mencekam hati
Kala tiada sapa pun kata
Kala tiada tegur pun berita

Ah nestapa
Mengapa betapa malang nasibnya
Di sebuah ujung perjalananan
Tak ada pertemuan

Harapan yang terlanjur digambarkan di kepala
Lukisan rasa dalam berbagai perkiraan
Semu
Hanya itu

Bahkan air mata tak sanggup lagi menemani
Mata air rasa di hati telah kering oleh kesendirian di akhir penantian

Namun
Di atas sana ada yang berkata
"Perjalanan belum usai
Bukankah AKU belum memanggilmu pulang

Lanjutkan
Kau tak pernah sendiri seperti sangkamu itu"

Dan dia melangkah lagi
Hanya dengan satu kata
Percaya

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
10 Mei 2022

8-2.156

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun