Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengapa Namaku Tiada

25 Februari 2021   23:49 Diperbarui: 26 Februari 2021   00:18 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay.com

Aku menatap lembar demi lembar
Di setiap kata kuselusuri dengan saksama
Namun mengapa tetiba terasa hambar
Tiada kutemui namaku di sana

Apakah kau telah melupa
Ataukah memang ku yang terlalu bangga
Bahwa relasi kita membuatku ternama
Sehingga kini aku kecewa

Aku terdiam sendiri dalam remang malam
Yang sebentar lagi menuju puncaknya
Ternyata banyak hal sungguh tak kupahami makna
Mungkin aku memang tak pernah ada di hatimu yang terdalam

Terkadang memang menyakitkan
Bertemu dengan kenyataan
Bahwa aku kira aku dikenangkan
Ternyata aku dilupakan

Iya, mengapa namaku tiada
Dalam lembar-lembar tatanan aksara
...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
25 Februari 2021

Artikel ke 1375

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun