Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengetuk Jendela Malam

24 September 2020   19:23 Diperbarui: 24 September 2020   19:35 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
commons.wikimedia.org Uploaded by user Saintswithin

Pagi pernah kulantunkan puisi
Siang terkadang mengalun untaian bait
Senja menjadi tempat peraduan rasa hati
Malam kini yang sedang menyandera pahit

Kuketuk jendela rumah itu
Meski kutahu waktu telah petang
Dan selalu tertutup bersama pintu
Terkunci dalam hening yang membentang

Kuberanikan diri menunjukkan harapan
Pada hati yang samar terpuruk di balik jendela
Meski seolah telah terhambat rintangan
Namun masih kumencoba membuka asa

Besar rinduku menatap ceria di mata yang memancarkan riang
Pun tawa riuh senang di sela-sela canda
Yang makin hari semakin menghilang
Tersembunyi rapat di balik jendela

Ku kembali mencoba mengetuk jendela malam
Dengan rangkaian kata doaku
Untukmu sahabat karib dari relung hati terdalam
Kembalikan lagi semangat berkarya dan ceria

...
Written by Ari Budiyanti
24 September 2020
#PuisiHatiAriBudiyanti

Artikel ke 1057

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun