Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sekelebat Berkejaran Terbangmu (Gundah Hati)

22 April 2020   17:30 Diperbarui: 22 April 2020   17:27 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan kala senja di halaman depan rumah. Photo by Ari

Dalam senja aku memangku ragu
Akan keberadaan pikir yang menyala rindu
Aku ingin membenci segala prasangka
Yang mengucilkan sebuah ikatan rasa

Adakah belenggu pikiran buruk pada jiwa
Sehingga tiada yang baik tersirat mata
Semua kebencian menyelubungi nurani
Sehingga kalbu hanya terisi memori duri

Aku ingin melepas semua kesal pada mendung yang menggantung
Namun tak tega melihat burung-burung berkejaran terbang dengan senang
Mengurungkan niatku melambungkan duka pada angkasa
Tak mau tebarkan energi negatifku pada mereka yang bahagia

Lalu akan kuapakan segumpal kecewa yang merogoh semua simpanan bahagiaku
Ingin teriakkan dalam raung tangisan mengusir gempita pahit kenyataan
Namun tak bisa kuusik burung-burung itu yang hinggap tenang di depanku
Dalam teduhnya rindang pepohonan sesudah hujan

Betapa mereka yang seharusnya saling menebar cinta
Ternyata justru berkubang benci dan sakit hati itulah sungguh duka mendalamku
Tak bisakah angkat saja semua perih rasa yang memilu hati

Aku lelah menghadapinya sendiri
Pada angin ingin kutitipkan galau rasa karena pecahnya sebuah kasih persaudaraan
Bisakah kita berhenti saling membenci?
Bisakah hanya tebarkan kasih sayang dan welas asih?

Hanya titik-titik air hujan yang seolah mengerti
Ikut mengiringi sunyi batin dalam hening nelangsa hati
Aku ingin semua segera berlalu dalam kebaikan
Tapi entah kapan itu terjadi
...

Sebuah renung diri dalam senja mendung
...
Written by Ari Budiyanti

Sudah tayang di:secangkirkopibersama.com: sekelabat-berkejaran-terbangmu
#PuisiHatiAriBudiyanti

22 April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun