Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mencintai Hujan yang Kau Benci

3 April 2020   18:30 Diperbarui: 3 April 2020   18:42 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisa hujan di helaian bunda dan daun euphorbia. Photo by Ari

Kau terus saja mengujar kebencian tentang percik derasnya
Mengurai dinginnya air yang menyertai kedatangannya
Kau terus mengumpat dalam larik-larik katamu
Yang seolah sedang menghujamkan anak panah besi panas
Pada sang hujan yang sungguh kau tak suka

Aku hanya sedih mendengar semua luka yang kau kata karena hujan
Aku hanya kasihan padamu yang terus melihat sisi negatif hujan bagimu
Dan terus menerus membiarkan lukamu mengembang
Karena kau mengenangnya sedalam-dalamnya di batinmu

Di sini aku juga berteman hujan yang sama
Melihat segarnya dedaunan yang tersapu titik airnya
Menikmati sejuk dalam deburan percik lembutnya
Terlebih saat bertemu dengan lembaran daun dan helaian mahkota bunga
Jauh lebih indah dari permata yang berkilauan

Juga saat menatap pepohonan berseri-seri karena derasnya siraman hujan
Memang terkadang angin mengiringinya dengan kencang
Namun aku tak pernah menyalahkan kedatangan hujan
Terlebih membenci keberadaannya, tak pernah

Jika sesuatu nampak buruk datang tepat bersamaan dengan hujan
Aku rasa bukan salah hujan dan tiada alasan menjadikannya bantahan
Aku tetap menunggu hadirnya hujan
Apapun yang kemudian menyertainya

Karena saat derasnya mengguyurku
Dia menemani tangisku dan membawa kesedihanku hanyut bersama alirannya
Bahkan kadang dukaku pun justru terbenam tersapu angin kencang yang datang mengiringnya

Iya aku memilih berdamai dengan kehadiran sang hujan
Aku tak mau membenci hujan
Aku hanya mau menyambut selalu hadirnya
Aku mencintai hujan yang kau benci itu

 ..
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti

3 April 2020

Hujan di depan rumah senja ini. Photo by Ari
Hujan di depan rumah senja ini. Photo by Ari

Sudah tayang di: Secangkirkopibersama: Mencintai-hujan-yang-kau-benci: 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun