Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seketika Melupa

29 April 2019   16:20 Diperbarui: 29 April 2019   16:28 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Passion flower. Bunga Markisa. Photo by Ari

Pilu
Itu kata yang tepat untukmu
Setelah semua bukti terbaikmu
Kau berikan setulus hati pengabdianmu

Malu
Seketika perbuatanmu yang satu itu
Membuat orang seketika melupa padamu

Cela
Kini makian bertemu menghina
Teruntukmu karena satu lakumu berbeda

Benci
Entah darimana rasa itu seketika hadir
Kepadamu yang pernah sepenuh jiwa berbakti

Diam
Melihat seolah terangmu padam
Menelisik ke relung jiwamu terdalam

Lalu
Pergi tanpa kau hiraukan hujatan pilu
Yang terus mendera namamu berlalu

Simpatiku pun mungkin tak cukup lagi
Empatikupun mungkin tak kau perlu
Karena hidupmu terus melaju
Dalam nilai-nilai yang tersembunyi
Sebuah rahasia tak terselami

..
Hanya doa kupanjatkan selalu untukmu
Agar kau tahu dalam kesadaranmu
Semua perbuatan nyatamu
Yang nantinya kau kan tuai di ujung perjalananmu
...

Written by Ari Budiyanti

29 April 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun