Mohon tunggu...
Ariana Maharani
Ariana Maharani Mohon Tunggu... Dokter - MD

Pediatric resident and postgraduate student of clinical medical science at Universitas Gadjah Mada, Instagram: @arianamaharani

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Lingkaran Setan Mom Shaming pada Proses Ibu Menyusui

8 Agustus 2022   22:49 Diperbarui: 9 Agustus 2022   21:27 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu menyusui (Sumber: shutterstock)

Betapa pentingnya kita memahami apa itu mom shaming dan bagaimana menghindarinya mengingat begitu banyak bahaya yang dapat ditimbulkan dari mom shaming. 

Satu bahaya yang jelas ialah bahayanya terhadap psikis seorang ibu. Seorang ibu yang baru saja melahirkan tentu saja mengalami hidup yang berbeda 180 derajat. 

Mengalami fase malam menjadi siang dan siang tetaplah siang, syukur-syukur jika merasakan siang menjadi malam. 

Tak banyak ibu yang memiliki pengetahuan mumpuni terkait cara pengasuhan anak yang baik dan benar, terlebih jika ini adalah anak pertamanya. 

Cara terbaik untuk menghindari mom shaming adalah memahami bagaimana keadaan psikis ibu yang berubah dari waktu pra-melahirkan hingga setelah melahirkan. 

Jika tujuan kita adalah mengingatkan, kita harus memastikan bahwa dalam proses mengingatkan sang ibu, kita tak menggunakan nada yang tinggi atau nada yang tak nyaman, tak menggurui, tak menghakimi, serta tak melakukannya di depan umum. 

Seyogyanya, kita harus mampu mengajak ibu berbincang dengan mulai berdiskusi terkait alasan-alasan atas pilihan keputusannya terhadap pengasuhan anaknya. Sehingga pada akhirnya proses mengingatkan sang ibu menjadi proses yang dipersonalisasi berdasar pengalaman pribadi ibu. 

Mom shaming atau tindakan menghakimi cara pengasuhan yang diambil seorang ibu terkait anaknya dan dalam hal ini ialah mom shaming pada proses menyusui seorang ibu adalah sebuah lingkaran setan. 

Penghakiman yang tak berdasar informasi yang benar, yang dapat dibuktikan secara ilmiah, alih-alih dapat membantu ibu untuk menyelesaikan masalahnya justru hanya memperumit dan tak jarang membuat seorang ibu malu karena mom shaming sering sekali dilakukan di tengah keramaian. Kejadian penghakiman ini kemudian akan mempengaruhi psikologis seorang ibu dan berpengaruh pada produksi ASI ibu.

Oleh karena itu, melalui tulisan ini, penulis berharap kita dapat menyediakan lingkungan yang ramah untuk para ibu memberikan keputusan yang terbaik untuk anaknya masing-masing. 

Selain itu, memperkuat komunikasi dua arah antar individu untuk menghindarkan proses transfer ilmu menjadi wadah penghakiman maupun perdebatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun