Mohon tunggu...
Ariana Maharani
Ariana Maharani Mohon Tunggu... Dokter - MD

Pediatric resident and postgraduate student of clinical medical science at Universitas Gadjah Mada, Instagram: @arianamaharani

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Lingkaran Setan Mom Shaming pada Proses Ibu Menyusui

8 Agustus 2022   22:49 Diperbarui: 9 Agustus 2022   21:27 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu menyusui (Sumber: shutterstock)

Pekan ASI Sedunia atau atau World Breastfeeding Week diperingati setiap tanggal satu hingga tujuh Agustus setiap tahunnya. 

Di tahun 2022 Pekan ASI Sedunia membawakan tema "Step up for Breastfeeding: Educate and Support" atau jika dialih bahasakan ke dalam bahasa Indonesia ialah "Langkah Untuk Menyusui: Edukasi dan Dukungan", yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang menyusui dan manfaatnya. 

Namun, dalam riuh semangat masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mengenai betapa pentingnya menyusui, tak jarang masih banyak kealpaan masyarakat dalam menghantarkan pesan tersebut, salah satunya melalui mom shaming.

Mom shaming adalah tindakan, merendahkan, mencela dan menghakimi ibu tentang cara mengasuh dan keputusan yang diambil terkait anaknya. 

Sebagai contoh, meremehkan ibu yang melahirkan melalui prosedur operasi caesar karena dianggap tak merasakan "nikmat" sakit mengejan saat melahirkan per vaginam.

 Selain itu, berbagai kesalahan ditujukan kepada ibu karena dipandang tak berhasil menjaga kehamilannya sehingga akhirnya harus menjalani prosedur operasi. 

Contoh lain dari mom shaming adalah menceramahi ibu tentang cara menyusui, tanpa bertanya terlebih dahulu apa pertimbangan seorang ibu memberikan susu formula alih-alih air susu ibu. 

Mom shaming pada proses ibu menyusui ini begitu sering terjadi di sekitar kita. Terjadi pada ibu-ibu dengan ASI yang tak dapat dikeluarkan kemudian memberikan susu formula kepada anaknya, atau pada ibu-ibu yang memberi ASI tak langsung dari badan tapi ditampung di kantong penyimpanan ASI dan diberikan melalui botol, atau pada ibu-ibu yang memberi ASI langsung dari badan sang ibu namun jumlahnya tak banyak, atau pada ibu-ibu yang memberikan ASI dalam jumlah yang banyak namun menggunakan empeng, dan lain sebagainya. 

Mungkin di dunia ini tak ada satu pun ibu yang bermaksud melakukan mom shaming. Jika kita coba klarifikasi para ibu tentu saja akan menjawab bahwa mereka berniat untuk saling mengingatkan.

Jika niat sudah benar, maka pada akhirnya cara mengingatkan para ibu yang lain inilah yang perlu kita benahi agar tak menjurus ke arah mom shaming. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun