Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mitos Sarapan dan Pengaruhnya Pada Metabolisme Tubuh

8 Agustus 2025   05:00 Diperbarui: 6 Agustus 2025   14:34 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sarapan. (SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

Sarapan sering dianggap sebagai waktu makan terpenting. Ini pada dasarnya adalah mitos mengakar (Vox, 2019). 

Sejak kecil kita sering diajarkan tidak melewatkannya. Alasannya bisa menyebabkan tubuh menjadi sangat lemas. Juga menyebabkan kurangnya konsentrasi dan mudah sakit. 

Pemahaman ini terus menerus diperkuat oleh ahli gizi. Serta diperkuat oleh kampanye perusahaan makanan (The Atlantic, 2016; YouTube).

Secara historis gagasan sarapan paling penting. Gagasan ini berasal dari kampanye pemasaran sereal. 

Pada tahun 1944 merek Grape-Nuts mencetuskan slogan. Slogan itu adalah sarapan makanan terpenting. Itu bagian dari strategi penjualan mereka (Vox, 2019). 

Strategi ini kemudian diikuti oleh merek lainnya. Contohnya seperti merek terkenal yaitu Kellogg's. Merek itu mengukuhkan keyakinan di masyarakat (Marketing Made Clear).

Selama ini sarapan sering dikaitkan sesuatu. Yakni dengan upaya penurunan berat badan. 

Logika mendasarinya sebenarnya adalah cukup sederhana. Sarapan sehat membuat perut kenyang lebih lama. Hal itu mencegah kita makan berlebihan (Hello Sehat). 

Namun, terdapat kelemahan besar dalam logika ini. Karena korelasi tidak sama dengan sebab-akibat. 

Orang yang rutin sarapan hidupnya lebih sehat. Mereka mungkin rutin berolahraga dan makan bergizi. Sehingga berat badan ideal mereka lebih terpengaruh. 

Ini karena gaya hidup sehatnya secara keseluruhan. Bukan hanya karena sarapan (Harvard Health Publishing, 2019).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun