Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mitos Sarapan dan Pengaruhnya Pada Metabolisme Tubuh

8 Agustus 2025   05:00 Diperbarui: 6 Agustus 2025   14:34 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sarapan. (SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

Penelitian ilmiah modern pun mulai menantang gagasan tersebut. Sebuah tinjauan sistematis dipublikasikan di jurnal medis BMJ. 

Tinjauan pada tahun 2019 memberi bukti mengejutkan. Setelah menganalisis berbagai macam penelitian (BMJ, 2019; PubMed, 2019). 

Studi itu tidak menemukan adanya bukti kuat. Bahwa sarapan efektif menurunkan berat badan. 

Faktanya, penelitian menunjukkan hal yang sebaliknya. Orang yang melewatkan sarapan konsumsi kalorinya sedikit. Mereka tidak selalu mengganti kalori yang hilang. Dengan makan lebih banyak di waktu lain (Detik.com, 2014). 

Temuan ini langsung membantah keyakinan yang lama. Bahwa melewatkan sarapan memicu lapar berlebihan (Healthline).

Terkait metabolisme, berbagai studi juga menunjukkan hasil serupa. Energi tubuh untuk mencerna makanan disebut TEF. Energi ini cenderung stabil sepanjang hari. Tidak peduli kapanpun kita makan (Sirka Health, 2023; Wikipedia). 

Dengan kata lain, waktu makan tidak berpengaruh. Waktu makan tidak memengaruhi laju metabolisme. Selama pola makan seimbang dan juga sehat. Maka metabolisme akan berfungsi normal (Detik.com, 2024).

Lalu, mengapa mitos ini begitu sulit dihilangkan? Selain faktor pemasaran, studi observasional juga berperan. 

Penelitian awal hanya mengamati kebiasaan orang. Mereka tidak bisa buktikan sebab-akibatnya (Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kemendagri, 2023). 

Para peneliti melihat orang yang rutin sarapan. Mereka cenderung memiliki berat badan lebih rendah. Lalu mereka menyimpulkan sarapan adalah penyebabnya. 

Padahal, bisa jadi orang disiplin dalam sarapan. Mereka juga lebih disiplin dalam aspek lain. Seperti rutin berolahraga serta tidur yang cukup. Juga disiplin dalam hal mengelola stres. Semuanya juga berpengaruh pada berat badan seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun