Aku menunggumu dengan kepala penuh racun
mengunyah pahit tahun demi tahun
sampai gigiku tanggal,sampai jiwaku keropos,
sampai tak ada lagi yang tersisa selain kehinaan.
Kau tahu apa artinya menunggu?
Artinya aku membunuh diriku pelan-pelan
mencekik harapan sendiri sampai wajahnya biru dan mati
lalu menghidupkannya lagihanya agar bisa kukejami sekali lagi.
Sial!
Aku memaki namamu di setiap gelas kosong
aku muntahkan bayanganmu di setiap mimpi busuk.
Tapi kutukan itu menempel di lidahku
tak bisa kucuci,
tak bisa kulempar,
aku tetap mencintaimu meski cintanya
adalah belati yang terus menebas nadiku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!