Mohon tunggu...
ANUGERAH OS
ANUGERAH OS Mohon Tunggu... Peternak - ~Penghobi hitam dan penggemar manis. HITAM MANIS, itu saja~

Selama kata masih merangkai kalimat Selama itu pula pena kan tetap berjaya Selama badan masih mengandung hayat Selama itu pula diri kan tetap berkarya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Wisata Unik di Pasar Bolu, Hilir Mudik Jutawan Berselempang Sarung

10 Desember 2014   01:40 Diperbarui: 18 Desember 2023   14:31 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Toraja, merupakan salah satu destinasi wisata di Sulawesi Selatan yang sudah populer  di mata dunia. Jadi tak heran jika sepanjang tahun wisatawan domestik maupun asing selalu datang ke sana.  Menikmati keindahan alam dan kesejukan udara Toraja, di samping tentunya ingin menyaksikan secara dekat keistimewaan adat istiadat, kesenian dan berbagai macam keunikan yang ada di sana, baik di Tana Toraja maupun di Toraja Utara. 

Saya sendiri untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Toraja, tepatnya di Kabupaten Toraja Utara pada tanggal 4 Januari 2014 yang lalu. Kesan pertama yang nampak adalah suasana penyelenggaraan Lovely December 2013 yang masih terasa, di mana-mana spanduk terkait pelaksanaan acara itu masih terpampang. Lovely December adalah ajang tahunan berupa pagelaran budaya Toraja sebagai ajang promosi wisata. Memasuki Kota Rantepao, turis-turis terlihat mondar-mandir baik secara berkelompok, sendiri-sendiri, atau berpasang-pasangan. 

Ada beberapa tempat dan kegiatan yang menarik dan pastinya unik yang bisa kita lihat di sana seperti Kete Kesu, kawasan perkampungan adat dengan ciri khas rumah Tongkonan dan kuburan batu yang ada di tebing dan gua di belakang perkampungan, Kuburan batu di Londa dan tentunya jangan terlewatkan sebuah pasar tradisional yang terkenal dengan nama Pasar Bolu. Sebenarnya ada sebuah upacara kematian yang paling diminati wisatawan yang disebut dengan Upacara Rambu Solo, sayangnya saat berada di sana saya tidak menemui itu, padahal menurut cerita pada rangkaian prosesi adat itu ada tontonan adu kerbau. 

Kerbau merupakan hewan ternak selain babi yang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Toraja, pemeliharaannya sudah berlangsung turun temurun dan sangat berpengaruh pada pola hidup sosial budaya masyarakat Toraja.  Jumlah kerbau yang dikorbankan pada saat Upacara Rambu Solo menjadi parameter kekayaan atau status sosial keluarga yang mengadakan upacara adat tersebut. Pemotongan kerbau tergolong tinggi, terkadang sampai seratus ekor setiap kali pelaksanaan pesta adat. Karena pentingnya keberadaan hewan ini, maka tidak heran jika harga kerbau bisa melejit hingga ratusan juta rupiah.


Ternak kerbau bisa dengan mudah diperoleh di pasar Bolu Rantepao Toraja Utara. Pasar Bolu ditengarai menjadi pasar kerbau terbesar di dunia, meskipun demikian di pasar ini dapat pula kita temui penjual sayuran, penjual sembako ataupun warung makan. Bahkan di bagian belakang pasar ada area yang menjadi tempat transaksi jual beli babi. 

Boleh jadi karena kerbau adalah jualan yang berukuran paling besar, menempati area yang paling luas di Pasar Bolu dan bernilai paling mahal, maka melekatlah istilah pasar Bolu sebagai “pasar kerbau”. 


Di hari-hari pasar (sekali dalam 6 hari), kerbau yang dipajang di pasar Bolu bisa mencapai lima ratusan ekor dengan jenis dan harga yang bervariasi. Kerbau Belang atau Tedong Bonga adalah jenis yang terbilang mahal dengan kisaran harga 80 juta sampai seratus juta rupiah, bahkan ada yang lebih mahal lagi dari jenis Kerbau Saleko yang bisa menembus angka 300 juta rupiah. Hanya saja kerbau Saleko tergolong langka. Kerbau-kerbau ini ada yang diikat pada tali-tali yang sudah dibentang di sepanjang area pasar, yang jinak dibiarkan terlepas dan santai, adapula yang dituntun dan dijaga oleh pemiliknya. Setiap saat kerbau-kerbau ini diberi makan dan disiram agar tampak segar dan sehat, hal ini untuk lebih menarik minat pembeli.


Terlepas dari hingar bingar suara kerbau dan hiruk pikuk kegiatan jual beli di pasar Bolu, ada beberapa pemandangan unik yang saya saksikan di pasar Bolu seperti lalu lalang orang-orang yang berselempang kain sarung yang konon katanya mereka itu adalah calon-calon pembeli kerbau, dan di balik sarungnya itulah mereka membawa uang jutaan rupiah untuk ditukar dengan kerbau. Pemandangan unik lainnya dan terlihat lumrah adalah orang-orang yang membonceng babi di sekitar pasar, membawa babi dalam karung bahkan ada yang memanggul babi.  


Maka tidak salah, jika pasar Bolu disebut juga sebagai tempat wisata yang unik. Oh ya, pasar Bolu terletak di jalan poros Rantepao-Palopo sekitar 2 km dari kota Rantepao. Rantepao merupakan ibukota Kabupaten Toraja Utara Provinsi Sulawesi Selatan. Jangan lupa jika ke pasar Bolu dan ingin terlihat seperti jutawan, pakailah sarung… hehehe<>

Salam Hangat dari Sulawesi (ANUGERAH OETSMAN)

Bulukumba, 0912 2014 ________________ 

Foto-foto : Koleksi Pribadi (Fotografer : Anugerah Os dan Udhien Syamsuddin)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun