Mohon tunggu...
Annisa Maimunah
Annisa Maimunah Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Psikolog Klinis RS Nasional Diponegoro Undip Semarang; Psikolog Klinis Mitra Halodoc

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mind Full Vs Mindfulness di Masa Pandemi

3 Desember 2020   09:21 Diperbarui: 4 Desember 2020   05:23 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.medium.com

Membawa perhatian pada kondisi saat ini saat sedang berjalan. Setiap hari, pada kondisi yang normal, pasti kita melakukan aktivitas berjalan dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun jarang sekali saat berjalan, pikiran kita hanya fokus pada proses berjalan. Biasanya, saat berjalan pikikan kita disibukkan oleh pikiran-pikiran lainnya. 

Tujuan dan arah perjalanan, target-target yang harus dikejar, atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu. Dengan melakukan walking meditation, saat berjalan, pikiran kita dilatih untuk mengamati saja apa yang terjadi saat aktivitas berjalan berlangsung. Misalnya, merasakan naik turunnya pundak ketika mengayunkan langkah, merasakan sensasi telapak kaki ketika kaki menjejak ke tanah, merasakan keluar masuknya udara pernafasan ketika berjalan.

5. Latihan 5 Indra

Latihan mindfulness dapat juga dilakukan dengan memfokuskan pikiran kita pada sensasi yang dirasakan oleh 5 indera dalam tubuh kita saat ini. Pikirkan 5 hal yang saat ini dapat kita lihat, 4 tekstur yang saat ini dapat kita sentuh, 3 suara yang saat ini dapat kita dengar, 2 bau yang saat ini dapat kita cium, dan 1 rasa yang saat ini dapat kita kecap.

6. Grounding

Saat pikiran kita mulai teralihkan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi tidak pada saat ini, maka kita dapat melakukan grounding untuk kembali mindful. Grounding adalah usaha pikiran dan tubuh untuk kembali menyatu dengan bumi. Ingat dan sadari kembali siapa diri kita. Siapa nama kita, kapan tanggal lahir kita, apa yang sedang kita lakukan saat ini, apa yang sedang terjadi di sekeliling kita saat ini.

Demikianlah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk melatihkan mindfulness agar pikiran kita tidak menjadi mind full. Beberapa cara tersebut akan membuat kita menjadi lebih nyaman, melatih diri agar lebih cepat menuju keadaan tenang, dan selanjutnya membawa pikiran kita untuk dapat lebih jernih memahami permasalahan. Hal-hal tersebut yang dibutuhkan untuk dapat mengelola stres di masa pandemi ini.

Referensi:

Cresswell, J. D. (2017). Mindfulness Interventions. Annual Review of Psychology Journal. DOI:10.1146/annurev-psych-042716-051139.

Huang, Y. & Zhao, N. (2020). Generalized Anxiety Disorder, Depressive Symptoms and Sleep Quality During COVID-19 Outbreak in China: A Web-Based Cross Sectional Survey. Psychiatry Research. doi: 10.1016/j.psychres.2020.112954.

Kabat-Zinn, J. (2013). Full Catastrophe Living: Using The Wisdom of Your Body and Mind to Face Stress, Pain, and Illness. New York: Unified Buddhist Chruch, Inc.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun