Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita adalah Jembatan Itu

21 Februari 2023   05:06 Diperbarui: 21 Februari 2023   05:03 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jembatan sumber foto shutterstock.com

Titik lemah kita ada pada rasa, bukan pada prosa

prosa adalah jembatan rasa, tempat menyeberangi rasa yang lain

yang butuh, di-butuh-kan atau mem-butuh-kan 

Tubuh kita adalah jembatan yang rubuh, bila tak ada lagi rasa

padahal tubuh kita masih utuh, kita hanya butuh rasa

untuk menyeberangi rasa-rasa lain yang dirasa

pada tubuh lain yang ada rasa dalam dirinya

 

Ada pada laku tubuh yang lemah itu, jembatannya akan rapuh

Asa tak ada kuasa merubah, bila laku pada tubuh

masih begitu, tawa di atas derita menjadi perilaku

padahal tubuh kita adalah jembatan

rasa dan laku, di dalam rasa ada prasangka, 

di dalam laku ada kuasa, kuasa yang dititpkan yang kuasa

tubuh dan laku adalah raga manusia

rasa dan laku adalah kuasa manusia

tubuh manusia adalah jembatan rasa dan laku atas dirinya

tapi kembali ke yang maha kuasa nantinya

tubuh kita hanyalah jembatan

kita adalah jembatan 

Dari seberang laku ke,

Menuju ke-ingin-an agar menjadi rasa

Kekasih kita adalah jembatan yang, 

Meng- hantar - kan, rasa ke -kasih 

Mem-beri kasih, kepada tubuh yang 

membutuhkan rasa kasih,

agar kita menjadi terkasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun