di pasar sepatu bekas, impor dari Jepang dan Cina, ada juga dari Korea
Angin, kemanakah kau menuntun pagiku, langkahku terasa kaku,
Kau merayumeski aku sudah kakuseperti ilalang yang sudah layudi bawah jingga senja yang luguIndahnya tiada
tiada arti air embun pagi di musim penghujan, pula jalanan dan rerumputan sudah terlanjur basah semalam
Sungguh kau kemarau Di jalan yang harus kau Tempuh
Di taman kampus, dokumentasi penulis Tak ada yang perlu disesaliKita jalani apa yang sudah dimulai & kita tuntaskan huruf-huruf yang bercerai
Karya sastra tidak pernah lepas dari unsur estetika dan nilai-nilai yang melekat pada kekaryaan tersebut. Penulis dalam hal ini pengarang ataupun nara
Menuntut ilmu itu penting. Mencari circle yang baik, kebanyakan didapatkan saat kuliah di perguruan tinggi.
Life is Giving Ucap Sore Kepada MalamSebuah penghujung sore tadi, bertemu kawan dari pulau nun jauh
Kisah Sore yang Tak Usai - taman perlahan sepi .. kecuali huruf yang dalam buku itu
Tante Lisa terus meludah. Ia sudah puluhan kali meludah hari ini. Bahkan setiap harinya Ia selalu meludah-ludah
Jangan terlalu lelah di siang harij, angan terlalu kenyang makan nasi apalagi makanan gratis perbanyak di lauk
Pilih ruang yang tepat, ambil banyak buku, bawa ke meja kamu, itu sangat membantu penulis pemula termasuk dirimu.
Tak jauh aku membaca buku di sudut yang sepi. Pagi ini aku menjumpai sebuah ruang tertutup yang begitu wangi
Entah secara kebetulan atau memang sengaja perempuan dibicarakan dalam kisah ketiga cerpen juara sayembara pesta pena 2024.
Dokumentasi penulis Setiap orang yang aku jumpaidi pagi ini, selalu saja menepiada yang menghindari ramaiatau melamun sunyi Tak seperti diriku mencari
Terdiri dari rumah dan tangga, utuh. Semuanya terbuat dari kayu
Hujan April kali ini tak seperti sebelumnya. Bulirnya mungkin lebih besar dari biasanya. Hujan pun disertai angin kencang.
Hujan kali ini pertama kali di bulan April. Airnya membasahi jalanan, dedaunan, tentu juga menyejukkan hati para warga Belanga.
"Kenapa tidak tunggu rapor kelas 4 diterima baru berangkat nak?" Bujuk pak Parman wali kelas 4 itu kepada Pandu.