Mohon tunggu...
Andhika Zulkarnaen
Andhika Zulkarnaen Mohon Tunggu... Wiraswasta - Founder of Cultura Magazine

A creativepreneur with more than 10 years of professional experience in communication, media, and creative industry.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Media Sosial, Arena Pertemuan Berbagai Kepentingan

5 April 2020   17:43 Diperbarui: 13 April 2023   10:42 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bermain media sosial. (Photo via Pexels)

Di Twitter saya merasa lebih baik, walaupun di sana banyak sekali netizen yang suka ngegas (panas). Walaupun kita tahu sifat itu jelek, tapi secara tidak langsung terkadang sifat itu terpancing keluar dengan sendirinya.

Dalam mengurusi project dari klien saya pun punya dan bisa mengakses banyak data. Cotoh kecil misalnya, dalam memasarkan sebuah produk/jasa melalui Facebook/Instagram, saya bisa memilih target yang akan melihat iklan tersebut. Mulai dari demografi, gender, usia, gadget apa yang digunakan, interest dan sebagainya. 

Apabila kita pernah membuka Facebook dan tiba-tiba iklan produk tertentu muncul di feed kita adalah sebuah produk yang baru saja kita cari di situs eCommerce, itu dinamakan "Remarketing". Jangankan apa yang baru saja kita cari di situs eCommerce, bahkan apa yang baru kita bicarakan di WhatsApp pun akan bisa menjadi target. 

Misalnya: Kita menyebutkan kata 'sepeda' atau 'sneakers' dalam percakapan di WA, maka tunggu saja iklan sepatu atau sepeda itu akan muncul dalam feed/timeline media sosial kita.

Maka dari itu "data" adalah sesuatu yang sangat mahal di era digital/internet saat ini. Dengan data-data yang dapat diolah sedemikian rupa, kita bisa tahu keinginan (interest) seseorang, bahkan kebiasaan sehari-hari (behaviour). 

Satu lagi film keluaran Netflix yang cukup menggambarkan bagaimana data itu bisa dimanfaatkan orang lain untuk hal negatif. Dalam film Cam (2018) kita akan merasakan sisi menyeramkan di dunia internet yang masih belum banyak diekspos sebelumnya; yaitu bagaimana identitas kita bisa dimanipulasi untuk menjatuhkan citra kita di dunia maya.

Cam | via Netflix
Cam | via Netflix

Bijaklah dalam menggunakan media sosial

Menelusuri informasi di dunia virtual memang memiliki tantangan tersendiri jika dibandingkan dengan penggunaan media konvensional pada umumnya. 

Olehnya, persoalan kredibilitas menjadi sangat penting. Selain itu, keinginan untuk senantiasa melakukan verifikasi pada setiap informasi yang dibaca juga bisa sangat membantu agar polarisasi informasi tidak merugikan kehidupan sosial kultural kita.

Apapun alasannya, untuk kita yang "membawa" media sosial kemanapun kita pergi, satu hal yang perlu kita resapi adalah kita memiliki otoritas untuk bertanggung jawab pada hidup seperti apa yang ingin dilihat, juga pada kebahagiaan yang seperti apa ingin kita raih. Meskipun konsep tentang kebahagiaan adalah subjektif. 

"How different would people act if they couldn't show off on social media? Would they still do it?" Donna Lynn Hope

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun