Mohon tunggu...
Amang
Amang Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba lokal

Mungkin menulis adalah jalan kedua setelah hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Antara Memeluk dan Dipeluk

2 Juli 2021   07:25 Diperbarui: 2 Juli 2021   07:42 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by ZML's PW-erotic love

"Maunya sih memeluk dan dipeluk"

"Apa yang harus dilakukan?"

"Kita harus hidup".

Wono tak melanjutkan obrolan dan kembali menyenderkan punggungnya ditembok, sejenak ia menatap jalanan dan diam, apakah panas sudah mereda. 

"Jadi tidak?" Tanya Inan yang merobohkan diamnya 

"Jadi" ia beranjak dari duduknya lalu membayar apa yang sudah dipesannya

"Kamu bayar semuanya"

"Iyah" sembari mengambil ransel disamping kursi ia duduk

"Hmm" Inan hanya menghela nafas lalu beranjak dari tempat duduknya

Sembari berjalan keluar warung, wono selalu memikirkan kata-kata kekasihnya bahwa kita harus hidup, mungkin itu adalah jawaban yang harus ditelusuri dari waktu ke waktu tentang fikiran yang membuatnya susah tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun