Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Tips Mengendalikan Emosi Agar Tidak Labil

Diperbarui: 23 Oktober 2022   06:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tips Mengendalikan Emosi Agar Tidak Labil (gambar: tinybuddha.com, diolah pribadi)

Petugas: "Mohon tunjukkan KTP dan kartu tanda sudah vaksin."

Harun menyerahkan apa yang diminta oleh petugas untuk didata sebagai syarat registrasi di Panti Jompo.

Nama           : Harun
Umur           : 62 tahun
Pekerjaan  : Pengangguran

Demikianlah Harun tercatat sebagai penghuni kamar No. 18 di salah satu panti jompo.Mari kita  simak kisah hidup Harun, kenapa sampai harus menjadi penghuni panti jompo.

Pada masa mudanya, Harun adalah seorang yang cerdas, pernah dijuluki sebagai kamus berjalan dan pustaka berjalan karena pengetahuannya yang sangat luas.

Harun adalah seorang guru di salah satu sekolah swasta. Karena kepiawaiannya, tahun kedua sudah diangkat sebagai wakil kepala sekolah. Salah satu kebiasaan (habit) Harun adalah tidak ada kemampuan untuk mengolah, bereaksi serta mengontrol emosi dirinya terhadap orang lain, dan lingkungannya. Akibatnya Harun harus mengundurkan diri karena tidak cocok dengan pimpinannya.

Setelah itu Harun melamar di sekolah lain yang lebih besar, karena kepandaiannya, dia diterima di sekolah tersebut. Dalam hal bekerja, Harun memang menguasai bidangnya dengan baik. Namun kembali terbentur dengan kebiasaannya yang dulu, Harun ribut dengan orang kepercayaan yayasan. 

Dan ...yah .... kembali Harun harus keluar dari sekolah tersebut.

Harun mencoba mengubah haluan, dia melamar di sebuah perusahaan swasta, ingin keluar dari dunia pendidikan. Setelah diinterview, ternyata dia diterima dan mendapat posisi yang lumayan bagus di bagian produksi.

Kita tahu setiap perusahaan memiliki nilai-nilai yang harus dijalani (core value), agar perusahaan bisa berjalan dengan seimbang dan berkesinambungan. Lagi-lagi Harun terbentur dengan sikap dan karakternya. Dia tidak mampu bekerja dalam tim dan percekcokan pun dimulai. Bukan lagi mengundurkan diri, Harun dikeluarkan sebelum masa percobaan berakhir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline