Mohon tunggu...
Melsa Silviani
Melsa Silviani Mohon Tunggu... pelajar

berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Progam Makan Bergizi Gratis (MBG) Disorot: Kasus Keracunan Massal Disekolah Picu Kekhawatiran

27 September 2025   08:48 Diperbarui: 27 September 2025   08:48 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

       Jakarta, 27 September 2025 -- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah sebagai upaya menanggulangi stunting dan meningkatkan kualitas gizi anak sekolah kini menuai sorotan tajam. Puluhan siswa di sebuah sekolah dasar di Kabupaten X dilaporkan mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan yang disediakan melalui program ini.

     Insiden yang terjadi pada Selasa (24/9) lalu menyebabkan setidaknya 42 siswa mengalami muntah-muntah, pusing, dan diare. Sebagian besar korban langsung dilarikan ke puskesmas terdekat dan mendapat perawatan intensif. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Dugaan Makanan Terkontaminasi

    Kepala Dinas Kesehatan setempat, dr. Anisa Rahma, menyebutkan bahwa pihaknya tengah menyelidiki penyebab pasti keracunan. Sampel makanan telah dikirim ke laboratorium untuk diuji kandungan bakteri atau zat berbahaya lainnya."Kami menduga ada kontaminasi bakteri dalam proses pengolahan atau distribusi makanan. Hasil laboratorium akan kami umumkan secepatnya," ujar dr. Anisa.

Masyarakat Minta Evaluasi Menyeluruh

   Insiden ini memicu gelombang kekhawatiran dari orang tua murid dan masyarakat luas. Banyak yang mempertanyakan standar keamanan dan pengawasan dalam pelaksanaan program MBG, terutama di daerah-daerah yang keterbatasan infrastruktur dan tenaga ahli gizi.Program MBG yang sebelumnya mendapat banyak pujian karena tujuannya yang mulia, kini justru menghadapi tantangan kepercayaan publik."Niatnya bagus, tapi pelaksanaannya harus benar. Jangan sampai anak-anak jadi korban," ungkap Rini, salah satu orang tua murid.

Pemerintah Pusat Angkat Bicara

   Menanggapi kejadian ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Kesehatan menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mitra penyedia makanan. Pemerintah menegaskan bahwa keselamatan anak adalah prioritas utama."Kami akan perketat pengawasan, termasuk pelatihan ulang bagi penyedia makanan. Program MBG tidak boleh berhenti, tapi harus diperbaiki," ujar Menteri Pendidikan dalam konferensi pers, Rabu (25/9).

Pelajaran Penting di Balik Insiden

   Kasus ini menjadi pengingat pentingnya sinergi antara niat baik dan eksekusi yang tepat. Makan Bergizi Gratis seharusnya menjadi tonggak peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak Indonesia ,bukan malah menjadi ancaman baru.Masyarakat kini menanti langkah tegas dan transparan dari pemerintah. Harapannya, insiden ini bukan akhir dari program MBG, tetapi justru awal dari perbaikan besar-besaran demi masa depan anak bangsa.

   Kasus keracunan massal ini menjadi ujian bagi komitmen pemerintah dalam menjalankan program Makan Bergizi Gratis secara aman dan berkelanjutan. Ke depan, pengawasan ketat, transparansi pelaksanaan, serta keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci agar program ini benar-benar memberi manfaat tanpa menimbulkan risiko baru. Semua pihak kini menanti --- apakah perbaikan akan segera dilakukan, atau justru kepercayaan publik yang kembali menjadi korban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun