Lihat ke Halaman Asli

Teknologi Pemutihan Beras untuk Peningkatan Ketahanan Pangan di Kabupaten Kebumen

Diperbarui: 1 September 2025   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyerahan Mesin Pemutih Beras 

Kebumen, Sabtu (30/8/2025). Tim Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM)  Universitas Sebelas Maret (UNS) yang dipimpin oleh Ganjar Pramudi S.Pd., M.T, Eki Rovianto, S.T., M.T dan Dimas Adika, S.Pd., M.Hum, pada hari Sabtu, 30 Agustus 2025, menyelenggarakan kegiatan Penyerahan Mesin Pemutih Beras kepada mitra UMKM Prima Oryza Abadi di Desa Krandegan, Kecamatan Puring, Kebumen, Jawa Tengah.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kualitas beras yang dihasilkan oleh pelaku usaha mikro dan menengah di sektor penggilingan padi. Mesin pemutih beras yang diserahkan merupakan hasil karya inovatif mahasiswa D3 Teknik Mesin dan Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Manufaktur Sekolah Vokasi UNS yang dikembangkan melalui program kemitraan dengan industri lokal.

Mesin pemutih beras ini dirancang dengan prinsip efisiensi energi, kapasitas tinggi, dan kemudahan operasional, sehingga sangat cocok digunakan oleh penggilingan padi skala kecil dan menengah. Dibandingkan mesin konvensional, alat ini mampu menghasilkan beras putih bersih dengan tingkat susut rendah, meminimalisir pecah butir, serta meningkatkan nilai jual beras hingga 15-20%. Keunggulan teknis ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing produk beras lokal di pasar regional.

Penyerahan mesin dilakukan secara simbolis oleh Ganjar Pramudi, S.Pd., M.T selaku ketua tim PKM UNS, kepada Bapak Ibnu Suseno selaku pemilik Prima Oryza Abadi. Ganjar menyampaikan bahwa "Inovasi teknologi harus dapat menyentuh langsung masyarakat dan pelaku usaha. Karya mahasiswa vokasi bukan hanya sebatas tugas akhir, tetapi harus menjadi solusi nyata bagi permasalahan riil di lapangan, terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi lokal."

Mahasiswa Memberikan Informasi Penggunaan Mesin Pemutih Beras

Mesin Pemutih Beras

Selain penyerahan mesin, tim juga memberikan pelatihan operasional dan perawatan mesin selama satu hari penuh, yang diikuti oleh  operator dan staf produksi Mitra Prima Oryza Abadi. Materi pelatihan mencakup prinsip kerja mesin, prosedur pengoperasian yang aman, pemeliharaan berkala, serta troubleshooting kerusakan umum. Tidak hanya pendampingan teknis, tim PKM juga memberikan bantuan pendampingan legalitas usaha sebagai bagian dari penguatan aspek kelembagaan. Pendampingan mencakup proses pendaftaran merek dagang, pendampingan dalam pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan perizinan berusaha berbasis risiko melalui sistem OSS (Online Single Submission). Langkah ini diharapkan dapat membantu Mitra Prima Oryza Abadi memperluas pasar, termasuk menembus distribusi modern dan ekspor.

"Dengan mesin baru dan dukungan legalitas, kami optimistis produksi bisa naik 30% dalam tiga bulan ke depan. Ini juga membuka peluang untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal," ujar Ibnu, penerima manfaat sekaligus pelaku usaha penggilingan padi.

Tim PKM UNS menyatakan komitmen untuk terus melakukan monitoring dan evaluasi selama tiga bulan ke depan guna memastikan mesin beroperasi optimal dan usaha mitra berkembang secara berkelanjutan. Selain itu, hasil dari kegiatan ini akan menjadi model replikasi bagi mitra usaha penggilingan padi lainnya di wilayah Jawa Tengah dan DIY.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline