Mohon tunggu...
Amos Ursia
Amos Ursia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Interpretasi Sajak "Celana Ibu" dari Joko Pinurbo

12 April 2018   07:22 Diperbarui: 12 April 2018   08:30 1836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Setelah kesedihan nya melihat Yesus ditelanjangi (sedangkan para penjahat itu tidak ditelanjangi, dua kali lipat kesedihan). Maria langsung menjahit celana untuk Yesus. Makna yang sangat dalam, bahwa kasih yang sederhana dan nyata adalah sebuah hal yang sangat penting dalam iman Kristen. Kasih Ibu Maria sangat personal dan Intim kepada Yesus, sangat merujuk kepada perkataan Yesus sebelum saat saat terakhir Nya (Matius 25:35-45).

Pemaknaan "celana Yesus" ini adalah perenungan yang dalam mengenai belas kasihan Yesus yang sangat sederhana, tulus, dan nyata! Yesus memerintahkan murid murid Nya untuk memperlakukan orang miskin yang kesusahan seperti melayani Yesus, ketika yang miskin itu telanjang butuh jubah, berikanlah pakaian! (Matius 25:36). Yesus menghargai kasih murid Nya yang tulus, sederhana, dan sehari hari. 

Yang terakhir, dalam bagian akhir.

"Pas!" jawab Yesus gembira.

Mengenakan celana buatan ibunya,

Yesus naik ke surga."

Di bagian ini, Joko Pinurbo menggambarkan bahwa Yesus pun menghargai tindakan nyata yang sederhana, sekecil apapun tindakan itu! Ia mengasihi murid murid Nya yang selalu mengimplementasikan kasih menjadi tindakan nyata. Sebuah perenungan paskah yang keras. Ini bukan lelucon, Yesus dengan gembira naik ke sorga setelah memakai celana hasil jahitan Ibu Maria. 

Karya Joko Pinurbo ini sangat dalam maknanya. Ketika Tuhan mu ditelanjangi, jahitkanlah celana untuk Nya. Makna kasih dalam paskah bagi Joko Pinurbo adalah tindakan sederhana yang nyata! Sebuah perenungan paskah yang sangat teologis namun jenaka! Kejeniusan Joko Pinurbo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun