Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Confession Of White Collar Fashion (Belenggu yang Terlepas)

29 Maret 2024   11:55 Diperbarui: 17 April 2024   19:22 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Unsplash via Men's Health (pria) | Instyle Turkiye (wanita) kolase via Canva

Alasan Diana mengajakku ikut meeting ini, karena meeting dengan pejabat / politikus harus ada saksi. Jadi, bukan meeting yang easy. Harus ada saksi karena jika ada sesuatu hal yang tidak terduga, ada saksi. Seperti Arman membawa staff nya. Begitu juga dengan Diana. Setelah 2 jam rapat selesai. 

Sorry dadakan, sore ini kita briefing ya, Manda. Alamat gw share lock ya. 

Sebuah pesan WhatsApp masuk. Lho? Dadakan. Aku membuka share lock. Ternyata di daerah Gandaria , Jakarta Selatan. 

Setelah selesai meeting. Kami kembali lagi ke kantor. Diana melanjutkan kembali apa yang ia ingin katakan kepadaku soal David.

"Manda, sorry, gw gak bermaksud apa-apa soal ini. Cuma, gw ga mau lo ada apa -apa. Maksud gw, kita semua punya kepentingan. Dan gw liat lo itu naif. Gaya David itu, suka ajak ke tempat-tempat private, nanti kalo uda click suasana dan feeling nya, baru dia keluarin kepentingan nya", deskripsi Diana secara detil.

"DEG"!. Jantungku berdetak seperti terkejut. 

"Gw dan dia sama-sama berbisnis. Itu kenapa gw tolak dia. Karena dia tau gw potensi bisnis nya dia untuk berkembang luas. Sedangkan gw juga punya bisnis. Kita saingan. Ga mungkin gw kerjasama sama dia lah. Tadi nya gw mau reach out dia lagi untuk memperbaiki keadaan, maka nya gw tawarin Agnes sebagai model parfum dia, ternyata dia reject, ". Kata Diana lagi. 

"Agnes emang siapa nya mba?", tanyaku heran. 

"Agnes model dari agency gw dan temen", jawab ku. 

Aku jadi semakin mulai mempertanyakan David. Apa iya dia begitu?. Hhhh..... semakin overthingking. Masalahnya, dadakan banget briefing yang harus nya besok jadi sore ini. Jam demi jam berlalu tanpa hal yang krusial. Sore telah datang. 

Setelah selesai semua pekerjaan. Aku bergegas menuju studio tempat briefing ku dengan David. Aku naik gojek aja biar ringkes. Dan situasi juga gak mendukung. Setelah masuk ke kawasan Gandaria, aku menemukan nomor rumah yang tertera di pesan WhatsApp. Dan ku menemukan alamat yang di maksud. Sesampai nya di sana, sudah ada motor David di garasi.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun