Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Confession Of White Collar Fashion (Belenggu yang Terlepas)

29 Maret 2024   11:55 Diperbarui: 17 April 2024   19:22 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Unsplash via Men's Health (pria) | Instyle Turkiye (wanita) kolase via Canva

"Ini kan lipstik mahal, kenapa di buang?" Tanya ibu lembut. 

"Ibu kapan pulang...?"

"Jawab pertanyaan ibu, kenapa lisptik ini di buang...?"

Sebelum menjawab pertanyaan ibu, aku menghela nafas panjang. 

"Lagi sebel aja..."

" Gak boleh begitu, barang ini kan tidak menyakiti kita. Jadi dia gak bersalah, dong...."

"Ini pasti ada sesuatu deh...", ujar  Arya.

Kemudian aku mengalihkan pertanyaan - pertanyaan mereka dengan memeluk mereka erat. Di saat terguncang seperti ini, aku butuh support. Ayah kembali ke Bandung, ternyata rumah kedua kami lagi ada urusan nukang, kata ibu lagi ganti keramik di teras dan nge cat ruang tamu. Jadi hari ini aku belum bertemu ayah. Kemudian ibu memasakkan sop iga untuk ku. Semalam aku meriang. Meriang ketakutan. Aku ga mau bertemu David dulu sementara. Dan gak mikirin lagi kapan iklan parfum nya mau launching. 

Aku hanya ingin meluangkan waktu bersama keluargaku. Mendengar cerita Arya dan ibu selama di Bandung, mereka mengajakku liburan ke sana jika pekerjaan ku sudah selesai. Syukurlah, semua pemotretan ku sudah rampung semua. Senin, meeting final sebelum majalah naik cetak. Semoga gak ada revisi. Arya sedang libur smester 1 bulan. Jadi lumayan ada yang bisa anter jemput ke kantor deh. 

Jadi hari ini aku benar-benar di layani ibu,huhu... di masakin, di pijitin kaki sama Arya, huhu.... senangnya... 

"Teh, aya tamu kayak nya di depan....ada cowok gondrong....", kata Arya padaku. Sontak aku menjatuhkan sendok yang siap masuk ke dalam mulutku..

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun