Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Confession Of White Collar Fashion (Belenggu yang Terlepas)

29 Maret 2024   11:55 Diperbarui: 17 April 2024   19:22 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Unsplash via Men's Health (pria) | Instyle Turkiye (wanita) kolase via Canva

"Sedeket apa? Sebelum gw tidur , gw semprot parfum ini di baju tidur. Wangi nya cozy banget, bikin pingin meluk...", akhirnya kalimat yang keluar dari mulut - ku sedikit genit. 

David tersenyum mendengar nya. 

"Anget emang parfum gw, boleh gak boleh peluk-pelukan, bukan muhrim", canda David. Yang di ikuti gelak tawa Dimas.

"Ya gw ada lipstik merah", aku menjawab pertanyaan David.

"Oke, jadi kita set nih, konsep nya kayak tadi, ya.. kita butuh cepet nih, besok sore , bisa gak ya...?", tanya Dimas. 

"Kayak nya siang besok gw bisa. Mau ijin gak masuk dulu, karena gw mau urus pajak dari pagi...", jawabku. 

Setelah briefing, kami bertiga menikmati makan malam, mie ayam. Kuliner di sekitar Gandaria banyaaaak dan pasti puas deh. Di malam itu, kami banyak berbagi cerita mengenai pekerjaan. Dan aku juga baru tahu kalau David memiliki usaha lain. Graphic house yang dia kelola ini bersama Dimas, sohib kuliah ku dulu. Ternyata, Diana juga membangun bisnis yang kurang di bidang yang sama dengan David. 

Ternyata juga - ada perseteruan di antara Diana dan Dave. Bahkan Dave bilang, soal dia nembak Diana itu cuma rekayasa saja. Karena, Dimas menduga beberapa klien mereka di ambil alih oleh Diana. Bagaimana bisa?. Ah, tapi hal tersebut kan lumrah dalam dunia bisnis, iya kan?.

David belum ingin menjelaskan secara rinci soal latar belakang kenapa dia pura-pura nembak Diana. Dia bilang, setelah launching D-Honest selesai, baru ia dan Dimas jabarkan kronologis nya. David juga menjelaskan. Tidak ada maksud dari proyek parfum ini untuk memisahkan antara aku dan Diana. Hanya saja, ia merasa hidup ku lama - lama bisa di manipulasi oleh Diana dengan tujuan tertentu. Karena ia pernah merasakan hal tersebut ketika mereka bekerja sama di proyek sebelum nya. 

"Diana itu smooth main nya, dia manipulatif. Dan gw baru sadar setelah 2 tahun kenal dan kerja sama bareng dia", kata Dimas. 

"Maka nya gw ga heran banget sih Arman ga make jasa kita. Pasti dia di godain sama Diana, kepatil deh-", tebak David.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun