Allah SWT berfirman yang artinya
"Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?" Katakanlah: "Allah." (TQS. Saba': 24)
Bukankah anak akan menjadi investasi kita di akhirat kelak? Ketika kita sudah berpulang ke Rahmatullah, siapakah yang akan meminta ampun atas dosa-dosa kita? Siapa yang akan mengalirkan pahala dan penerang di alam barzah? Bukan hidup kita tak selamanya di dunia? Bukankah anak bisa jadi syafaat orang tuanya di Yaumil akhir?
Rasulullah Saw bersabda:
"
Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seoang hamba sholeh di surga, lalu ia berkata: Wahai Tuhanku, darimana aku dapatkan semua ini? Kemudian Allah menjawab: Dengan sebab istighfar anakmu untuk dirimu." (HR. Ahmad)
Akhir Kalam
Ketika menanggung kesusahan dalam membesarkan anak-anak kita harusnya bukan menjadi beban. Namun sebaliknya menyadari bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan terbatas. Butuh Sang Maha Kekal lagi Maha Perkasa. Selalu bersandar pada Yang Maha Kuat. Selalu bertawakal dan ikhlas menjalani kehidupan. Sehingga yang akan diraih adalah Ridho Allah SWT.
Berbahagialah kita yang telah dikaruniai anak dan yang belum bersiaplah untuk menyambut datangnya amanah dari Sang Maha Daya Cinta. Anak itu bukanlah beban karena mereka tidak pernah memilih untuk dilahirkan dari rahim siapa.