Mohon tunggu...
Alin FM
Alin FM Mohon Tunggu... Penulis - Mencoba

Mencoba menjadi untuk jadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Punya Anak itu Berat Jika Salah orientasi

30 September 2021   22:28 Diperbarui: 30 September 2021   23:00 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah, atau bukan hal yang bisa dilakukan dengan asal-asalan. Banyak yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan. Namun sadarkah kita bahwa anak  adalah pemberian dari Sang Maha Daya Cinta?

Anak merupakan pemberian Allah SWT kepada manusia. Allah menciptakan apa-apa yang Ia kehendaki dan memberikan kepada siapa saja yang Ia kehendaki.

Allah SWT  berfirman  yang Artinya : "Kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi. Ia menciptakan apa-apa yang Ia kehendaki. Ia memberikan kepada siapa yang Ia kehendaki anak-anak perempuan dan Ia memberikan kepada siapa yang Ia kehendaki anak-anak laki-laki. Atau (Ia memberikan kepada siapa yang ia kehendaki) anak-anak laki-laki dan perempuan. Dan Ia jadikan siapa yang Ia kehendaki mandul (tidak dapat mempunyai anak). Sesungguhnya Ia Maha Mengetahui (dan) Maha Berkuasa" (TQS. Asy-Syuura : 49-50)

Ayat ini menunjukkan bahwa anak adalah kehendak Allah SWT. Allah SWT bisa memberikan anak perempuan saja, laki-laki saja, atau keduanya bahkan tidak berikan anak sama sekali.

Anak adalah pemberian Sang Pencipta bagi kita agar hidup kita bermakna. Allah SWT menitipkan anak-anak dalam tanggung jawab kita agar kita dapat mengembangkan dan memberikan kasih sayang dan perhatian kita kepada buah hati.

Seharusnya ketika kita diberikan kepercayaan oleh Sang Maha Daya Cinta membuat kita bahagia dan bangga. Karena yang memberikan kepercayaan adalah Allah SWT. 

Bayangkan jikalau yang memberikan kepercayaan atau amanah adalah kepala negara atau pejabat pasti kita senang dan bangga bukan main.  Ada hikmah diberikan anak yaitu memanfaatkan waktu dengan aktivitas mengurus, mengasuh dan mendidik anak. Sehingga waktu pun tak terbuang sia-sia karena banyak yang harus diurus dan itupun mendapatkan pujian dan pahala dari Allah SWT. Memang lelah namun kebahagiaan yang akan diraih jauh lebih besar.

Anak-anak sesungguhnya amanah dari Allah SWT, anugerah luar biasa. Sejatinya anak adalah milik Allah SWT. Kita hanya dititipkan untuk mengasuh dan membesarkan mereka. 

Di tangan kita tanggung jawab itu diberikan. Mereka bagaikan tunas yang diserahi kepada kita untuk dikembangkan dan dibesarkan. Bagaimana anak-anak ini kelak, itu adalah tanggung jawab kita sebagai orang-orang yang dititipkan. Tanggung jawab itu akan kita pertanggung-jawaban kelak di hadapan Sang Pemilik kehidupan.

Dari Abi Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : "Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari Muslim)

Namun kini di zaman yang serba dihitung dengan kepuasan materi. Maka memiliki anak menjadi beban. "Ordinary people" akan perhitungan untung-rugi memiliki anak. Jika ada keuntungan dan manfaat maka ia akan melakukannya. Namun jika banyak kerugian, membuat stress bahkan beban maka ia enggan melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun