Mohon tunggu...
APRILIA KARTIKA DEWI
APRILIA KARTIKA DEWI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Depresi: Dampak Salah Paham Orangtua terhadap Anak

20 Maret 2024   09:24 Diperbarui: 20 Maret 2024   09:25 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao


Kehadiran orang tua dalam kehidupan seorang anak memiliki dampak yang sangat besar terhadap perkembangannya. Orang tua adalah sosok yang pertama kali memberi pengajaran tentang dunia, memberikan dukungan emosional, dan menjadi pilar keamanan bagi anak-anak mereka. Namun, terkadang, pemahaman yang salah dari orang tua terhadap anak mereka dapat menjadi pemicu serius untuk masalah kesejahteraan mental, termasuk depresi.

Depresi pada anak bukanlah hal yang biasa, namun, jumlah kasusnya semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap hal ini adalah ketidakpahaman atau paham yang salah dari orang tua terhadap kebutuhan emosional dan psikologis anak-anak mereka. Ini dapat terjadi karena berbagai alasan, mulai dari kurangnya pengetahuan tentang masalah kesehatan mental hingga tekanan sosial dan ekonomi yang tinggi.

Salah satu contoh yang sering terjadi adalah tekanan yang diberikan orang tua terhadap anak-anak mereka untuk mencapai standar atau ekspektasi yang tidak realistis. Misalnya, tekanan untuk meraih prestasi akademik yang tinggi atau mengejar karir tertentu tanpa mempertimbangkan minat dan bakat individu anak. Hal ini dapat menyebabkan perasaan tidak berarti atau tidak mampu yang menjadi pemicu potensial untuk depresi pada anak.

Selain itu, pemahaman yang salah dari orang tua terhadap ekspresi emosi anak mereka juga dapat berdampak negatif. Ketika anak mengekspresikan emosi seperti kesedihan, marah, atau kecemasan, orang tua seringkali merespons dengan mengabaikan atau menghakimi, alih-alih memberikan dukungan dan pengertian yang dibutuhkan anak. Ini dapat membuat anak merasa tidak terdengar atau tidak dihargai, yang pada gilirannya dapat memperburuk kondisi emosional mereka dan berkontribusi pada perkembangan depresi.

Pentingnya pendekatan yang sensitif dan empatik dari orang tua dalam memahami dan merespons kebutuhan emosional anak tidak dapat diragukan lagi. Mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan dukungan emosional yang sejati, dan menciptakan lingkungan yang aman dan terbuka bagi anak untuk mengungkapkan diri mereka adalah langkah-langkah kunci dalam mencegah depresi dan mempromosikan kesejahteraan mental yang baik.

Orang tua juga perlu memperhatikan tanda-tanda depresi pada anak mereka, seperti perubahan perilaku, penurunan minat dalam kegiatan yang biasanya dinikmati, gangguan tidur atau makan, dan perasaan putus asa atau tidak berharga. Jika ada kekhawatiran tentang kesehatan mental anak, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental yang berkualifikasi untuk evaluasi dan intervensi yang sesuai.

Dengan memahami pentingnya peran orang tua dalam kesejahteraan mental anak-anak mereka, kita dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung, memahami, dan mendorong perkembangan positif anak-anak kita. Dengan cara ini, kita dapat berinvestasi dalam generasi masa depan yang lebih sehat, tangguh, dan bahagia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun