Mohon tunggu...
Ali Manshur
Ali Manshur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Independen

Hanya menyalurkan rasa gabut dengan menyajikan konten yang berbau masa lalu yang dimana membuat anda akan gamon (gagal move on). Jika ada kritik atau saran silahkan dan sangat dianjurkan. Mari belajar bersama bermanfaat kepada orang lain, walau hanya dengan kata. Matur thank you

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesan Saat Ibadah Senja

19 November 2021   07:00 Diperbarui: 19 November 2021   08:23 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: unsplash.com

Ku seduh kopi

dengan sedikit pahit.

Sejajarkan kursi

serta meja agar nyaman.

Letakkan asbak antik 

berdiri di atas meja.

Jari menjepit rokok buatan sendiri

Aroma khas keluar 

dari ujung bara.

Ku seruput kopi di puncak waktu

Ku hisap rokok dengan hikmat

Mata manja nampak warna keemasan

Bola oranye sedang tersenyum

Aku khusyuk mengaguminya

Pun tak berlangsung lama,

sekiranya ibadahku terlaksana

Sebelum senja kembali tidur,

ia meninggalkan pesan tuk diri

Pesan senja tuk diri:

"Bujang, belum tentu kita akan

bertemu esok lagi, pungut semua

ganjaran selagi engkau bernafas,

jaga dirimu baik-baik bujang, 

kita bertemu atas izinnya"

Lenyap cahaya emas di peluk gunung

Tanda ibadah senja telah usai,

dengan menyisakan serat kopi hitam

dan tiga puntung rokok duduk di meja

Ahmad Ali Manshur

18 November 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun