Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[relasi] Teh Pahit, Tapi Hangat

26 Agustus 2025   22:09 Diperbarui: 26 Agustus 2025   22:09 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bu... saya datang bukan untuk mengambil Mas Adi dari Ibu. Saya datang untuk menambah satu orang yang sayang sama Ibu. Saya mau jadi anak Ibu juga. Kalau Ibu izin."

Ibu Sari menatapnya lama. Lalu, perlahan, tangannya yang keriput meraih tangan Lely. Gemetar.

"Duduklah," bisiknya. "Tehnya masih panas. Dan... kuenya... enak."

Adi tersenyum, hampir menangis.

Di luar, hujan mulai turun. Tapi di dalam rumah, untuk pertama kalinya, terasa seperti rumah.

***

Beberapa bulan kemudian, Lely hamil.
Saat ia memberi tahu, Ibu Sari tidak langsung tersenyum.
Ia diam. Lalu pergi ke dapur.
Lely mengira ia tidak senang.

Tapi lima menit kemudian, Ibu Sari kembali dengan bungkusan kecil.
"Ini jahe asli dari kampung. Rebus tiap pagi. Jangan lupa makan pagi. Dan... kalau mual, minum air kelapa muda. Jangan minum kopi."

Lely memeluknya. Kali ini, Ibu Sari tidak menolak.

Ia hanya berbisik, "Jaga anakku... dan cucuku."

Dan untuk pertama kalinya, ia memanggil Lely dengan satu kata yang selama ini ditunggu: "Nak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun