Jika para pimpinan menerapkan kepemimpinan pendidikan dilibatkan secara aktif dalam pembinaan guru maka transformasi pendidikan dapat berjalan secara sistemik dan berkelanjutan.
Pendidikan yang baik bukan hanya tentang kurikulum, kebijakan, atau program-program. tetapi tentang orang-orangnya serta bagaimana menjalankannya.Â
Sebaik apapun desain kebijakan jika tidak ditopang oleh sumber daya manusia yang mumpuni dan berkomitmen maka hasilnya tidak akan optimal. Maka prioritas terbaik adalah investasi pada kualitas guru.
Momentum ini juga seharusnya menjadi refleksi pemerintah tentang bagaimana arah pendidikan kita ke depan.Â
Apakah kita akan terus terjebak dalam pola program jangka pendek yang berganti-ganti?
Ataukah mulai berani membangun pondasi kebijakan pendidikan yang kuat, tahan uji, dan lintas rezim?Â
Keberlanjutan kebijakan adalah bentuk keberanian untuk berpikir jangka panjang.
Dibutuhkan keberanian politis untuk menjaga kesinambungan program yang sudah terbukti berdampak positif. sekaligus perbaikan pada bagian yang masih kurang.Â
Tidak semua program dari masa Menteri sebelumnya itu buruk. dan tidak semua yang baru otomatis lebih baik. Evaluasi harus dilakukan secara objektif, berdasarkan data, bukan hanya berdasarkan suka-suka Menteri baru atau preferensi politik semata.
Di sisi lain, penghentian PSP dan PGP bisa menjadi peluang untuk mendesain ulang strategi transformasi pendidikan. Kita bisa mengambil pelajaran dari implementasi sebelumnya, menyerap praktik terbaiknya, lalu merangkai pendekatan baru yang lebih inklusif, adaptif, dan partisipatif.Â
Pendidikan yang memajukan tidak mungkin dibangun dengan pendekatan top-down semata. Dalam konteks pendidikan, menekankan perencanaan dan pemahaman menyeluruh tentang tujuan dan sistem pendidikan nasional.