Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Buku: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Dihentikannya Program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak

18 April 2025   14:27 Diperbarui: 23 April 2025   12:25 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyikapi penghentian Program Sekolah Penggerak, dan peluang guru di era perubahan baru. (Foto AKBAR PITOPANG)

Jika para pimpinan menerapkan kepemimpinan pendidikan dilibatkan secara aktif dalam pembinaan guru maka transformasi pendidikan dapat berjalan secara sistemik dan berkelanjutan.

Pendidikan yang baik bukan hanya tentang kurikulum, kebijakan, atau program-program. tetapi tentang orang-orangnya serta bagaimana menjalankannya. 

Sebaik apapun desain kebijakan jika tidak ditopang oleh sumber daya manusia yang mumpuni dan berkomitmen maka hasilnya tidak akan optimal. Maka prioritas terbaik adalah investasi pada kualitas guru.

Momentum ini juga seharusnya menjadi refleksi pemerintah tentang bagaimana arah pendidikan kita ke depan. 

Diklat yang akan dianalisis lebih lanjut dalam merumuskan program diklat sesuai kebutuhan. (Tangkapan layar AKBAR PITOPANG)
Diklat yang akan dianalisis lebih lanjut dalam merumuskan program diklat sesuai kebutuhan. (Tangkapan layar AKBAR PITOPANG)

Apakah kita akan terus terjebak dalam pola program jangka pendek yang berganti-ganti?
Ataukah mulai berani membangun pondasi kebijakan pendidikan yang kuat, tahan uji, dan lintas rezim? 

Keberlanjutan kebijakan adalah bentuk keberanian untuk berpikir jangka panjang.

Dibutuhkan keberanian politis untuk menjaga kesinambungan program yang sudah terbukti berdampak positif. sekaligus perbaikan pada bagian yang masih kurang. 

Tidak semua program dari masa Menteri sebelumnya itu buruk. dan tidak semua yang baru otomatis lebih baik. Evaluasi harus dilakukan secara objektif, berdasarkan data, bukan hanya berdasarkan suka-suka Menteri baru atau preferensi politik semata.

Di sisi lain, penghentian PSP dan PGP bisa menjadi peluang untuk mendesain ulang strategi transformasi pendidikan. Kita bisa mengambil pelajaran dari implementasi sebelumnya, menyerap praktik terbaiknya, lalu merangkai pendekatan baru yang lebih inklusif, adaptif, dan partisipatif. 

Pendidikan yang memajukan tidak mungkin dibangun dengan pendekatan top-down semata. Dalam konteks pendidikan, menekankan perencanaan dan pemahaman menyeluruh tentang tujuan dan sistem pendidikan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun