Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Seragam Baju Adat untuk Menjaga Diversitas Adat dan Budaya bagi Generasi Indonesia

24 Oktober 2022   05:00 Diperbarui: 26 Oktober 2022   07:53 5986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Kampung Jawi Sukorejo, Jalan Kalialang Lama RT02/RW01, Kelurahan Sukorejo, Gunungpati mengadakan upacara bendera dengan mengenakan baju adat| TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA

Penulis sempat menanyakan pendapat beberapa orangtua wali murid terkait aturan baru seragam pakaian adat ini. Kebanyakan dari mereka memang menolak atau kurang "welcome" dengan aturan tersebut. 

Karena memang yang digarisbawahi oleh orangtua adalah biaya atau pengeluaran yang akan membengkak karena membeli seragam pakaian adat tersebut. 

Apalagi jika jumlah anaknya yang masih sekolah ada dua atau tiga orang, tentu hal tersebut akan sangat memberatkan ekonomi keluarga di masa sulit seperti saat ini yang masih dalam bayang-bayang resesi dan krisis ekonomi.

Alasan yang kedua adalah ketika penulis membayangkan jika pakaian adat yang akan digunakan tersebut hanya akan mengganggu proses pembelajaran. 

Hal yang ada di benak penulis pada saat itu adalah membayangkan pakaian adat seperti pakaian pengantin yang penuh dengan berbagai aksesoris dan pernak-perniknya. 

Jika memang jenis pakaian adat yang akan dikenakan siswa di sekolah layaknya pakaian pengantin tentu sudah jelas hal tersebut hanya akan mengganggu proses pembelajaran karena siswa tidak akan merasa nyaman mengenakannya berlama-lama. 

Tapi setelah dicermati kembali ternyata pakaian adat yang akan dijadikan sebagai seragam sekolah ini tidaklah hanya sebatas pakaian adat layaknya pakaian pengantin.

Oleh sebab itu, pada intinya penulis mendukung sekali jika pakaian adat ini dijadikan salah satu seragam yang akan dikenakan siswa di sekolah. 

Karena bertujuan untuk mengenalkan siswa terhadap budaya daerah setempat. Karena budaya daerah harus terus eksis dan dilestarikan oleh generasi bangsa walau dengan begitu banyak tantangan dari kemajuan zaman globalisasi yang terus berkembang saat ini.

Ketika penulis memantau media sosial ternyata para netizen juga heboh membahas aturan baru seragam pakaian adat ini. Banyak yang mengolok-olok aturan baru seragam pakaian adat ini. 

Seperti contohnya tentang proses pemasangan pakaian adat yang hanya akan memakan banyak waktu. Karena yang mereka bayangkan pakaian adat tersebut adalah seperti pakaian pengantin yang memang banyak sekali aksesoris yang harus dipasang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun