Mohon tunggu...
Aisyah Ghina Hanindita
Aisyah Ghina Hanindita Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga NIM : 24107030042

Bukan sosok yang pandai berpuisi hanya seorang penulis pemula yang ingin menyampaikan kata - kata melalui sebuah tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip

Menjelajahi Pesona Kawah Sikidang, Dieng

13 Juni 2025   21:36 Diperbarui: 13 Juni 2025   21:36 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau lagi cari tempat wisata yang unik, seru, tapi tetap gampang dijangkau, Kawah Sikidang bisa jadi pilihan yang pas banget. Terletak di kawasan Dataran Tinggi Dieng, tepatnya di Bakal Buntu, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Kawah Sikidang ini memang punya pesona yang nggak bisa diabaikan. Nggak heran kalau jadi salah satu destinasi favorit wisatawan saat main ke Dieng.

Salah satu alasan utama kenapa Kawah Sikidang selalu ramai pengunjung adalah karena letaknya yang strategis dan aksesnya yang ramah wisatawan. Kawah ini bisa dibilang paling mudah dicapai dibandingkan dengan kawah-kawah lainnya di kawasan Dieng. Nggak perlu trekking berat, nggak perlu naik turun bukit yang bikin ngos-ngosan. Kawah Sikidang berada di dataran yang cukup rata, jadi bisa dinikmati siapa aja, dari anak kecil sampai orang tua.

Selain itu, lokasi Kawah Sikidang juga dekat banget dengan kompleks percandian terkenal di Dieng, seperti Candi Arjuna dan Candi Bima. Jadi, kalau kalian udah puas eksplorasi sejarah di area candi, tinggal melipir sedikit buat menikmati sensasi kawah aktif yang mengepul dan menggelegak.

Jembatan Kayangan: Jalan Menuju Keajaiban Alam

Begitu sampai di area Kawah Sikidang, kalian akan disambut dengan jembatan kayu sepanjang 1.150 meter yang membentang menuju kawah utama. Jembatan ini sering disebut "Jembatan Kayangan". Bukan cuma berfungsi sebagai jalur pengunjung, tapi juga jadi spot foto yang kece banget. Bayangin aja, jalan di atas jembatan dengan latar belakang kepulan asap kawah dan perbukitan Dieng yang memukau. Kombinasi sempurna buat feed Instagram kamu, kan?

Nggak cuma estetik, jembatan ini juga bikin pengunjung bisa menikmati kawah dengan lebih aman, karena jaraknya sudah diatur agar tetap nyaman tanpa harus terlalu dekat dengan sumber panas atau gas belerang yang keluar dari kawah.

Asal Usul Nama "Sikidang": Bukan Sekadar Nama Unik

Buat kamu yang penasaran kenapa namanya "Sikidang", ternyata ada cerita unik di balik penamaannya. Kata "Sikidang" diambil dari kata "kidang" atau kijang dalam Bahasa Jawa. Nah, kawah ini disebut Sikidang karena perilaku kawahnya yang unik, yaitu suka "melompat-lompat" alias berpindah tempat. Mirip seperti kijang yang lincah dan suka melompat, kolam kawah di sini bisa berpindah dalam rentang waktu sekitar empat tahun sekali. Unik banget, kan?

Fenomena ini terjadi karena aktivitas geotermal di bawah permukaan tanah yang terus bergerak, sehingga titik keluarnya gas dan lumpur panas bisa berpindah. Maka dari itu, pengunjung biasanya bisa melihat lebih dari satu titik kawah yang mengepulkan asap.

Meski bau belerang di kawasan ini cukup menyengat (yang khas banget dari kawasan vulkanik), pengalaman berkunjung ke Kawah Sikidang tetap berkesan. Kalian bisa melihat dari dekat bagaimana tanah yang tampaknya biasa-biasa aja, ternyata bisa mendidih dan mengeluarkan gas panas dari dalam bumi.

Di sekitar kawasan juga tersedia banyak warung-warung yang menjual camilan khas Dieng, seperti carica (semacam pepaya mini khas Dieng) hingga telur rebus yang dimasak menggunakan uap dari kawah. Unik banget kan? Makan telur rebus dengan uap panas alami dari perut bumi!

Ada juga para penjual oleh-oleh yang menjajakan berbagai kerajinan tangan, kaus bertema Dieng, hingga produk herbal khas pegunungan. Jadi selain jalan-jalan, kalian bisa sekalian belanja buat oleh-oleh pulang.

Jam Operasional dan Tips Berkunjung

Buat yang pengen mampir ke Kawah Sikidang, catat dulu jam operasionalnya ya. Kawah ini buka setiap hari, dari pukul 07.00 pagi sampai 16.30 sore. Waktu terbaik buat berkunjung biasanya pagi hari, karena udara masih sejuk, cahaya matahari pas buat foto-foto, dan belum terlalu ramai.

Beberapa tips juga nih kalau kalian mau berkunjung:

  • Bawa masker atau sapu tangan buat menutup hidung, karena bau belerang bisa cukup tajam.
  • Pakai alas kaki yang nyaman karena meskipun datar, jalur di sekitar kawah bisa berdebu atau agak licin.
  • Jangan terlalu dekat dengan kawah aktif, ikuti jalur yang sudah disediakan untuk keamanan.

Kawah Sikidang bukan cuma tentang tanah yang mendidih dan asap yang mengepul. Ini adalah pengalaman menyaksikan langsung kekuatan alam yang luar biasa, dikemas dalam perjalanan yang ramah buat semua orang. Paduan antara keindahan alam, cerita legenda, dan kemudahan akses menjadikan Kawah Sikidang sebagai destinasi wajib saat kamu main ke Dieng.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, masukin Kawah Sikidang ke daftar liburan kamu berikutnya. Siapkan kamera, semangat petualangan, dan siap-siap dibuat takjub sama keindahan "si kawah lompat-lompat" yang satu ini!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun