Mohon tunggu...
Ai Sumartini Dewi
Ai Sumartini Dewi Mohon Tunggu... Guru - Humanis, pekerja keras, dan ulet

Hidup yang singkat hendaknya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat baik bagi diri sendiri ataupun orang lain. Menulis merupakan salah satu kebermanfaatan hidup. Dengan menulis kita merekam jejak hidup dan mengasah otak supaya tetap tajam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Dia

5 September 2020   13:05 Diperbarui: 5 September 2020   13:00 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Seneng aja denger yang nyanyi sambil duduk di atas batu dan main air." Ujarnya.

" Kenapa mesti duduk di atas batu? Sendiri lagi, gimana kalau didatangin hantu." Kataku sambil berjalan menuju warung.

" Habisnya hanya bisa dilihat dari atas batu orangnya, nggak apa-apa kan bisa teriak " timpalnya sambil terus mengikutiku. " Mau beli apa ke warung?"

" Mau beli coklat" ujarku singkat. Dan kami berpisah. Dia kembali ke tempat kostnya sedangkan setelah aku beli coklat, kembali ke rumah ua.

Besoknya setelah pulang sekolah aku berhenti teriak-teriak nyanyi karena aku takut ada yang ngintip lagi. Dan ternyata betul, pas aku lihat dari jendela, dia sudah duduk di batu dan melihat ke arah jendela. Dia tersenyum sambil melambaikan tangannya.

" Ayo sini, enak loh adem" panggilnya.


" Nggak ah takut." Ujarku sambil tersenyum.

" Kan ada aku" teriaknya sambil memainkan air sungai.

" Mau aku jemput? " tanyanya.

Aku mengangkat pundak tanda tidak setuju dengan ajakannya. Dia malah nyengir dan tetap memainkan air sambil duduk di batu.

Keesokan harinya, pagi-pagi aku berangkat sekolah seperti biasa. Aku menunggu angkot di depan warung. Di seberang jalan nampak ada yang nyengir melihatku. Aku membalas senyumnya. Sepertinya dia diolok-olok sama temannya karena mereka tampak sambil tertawa-tawa. Tanpa bertegur sapa kunaiki angkot yang sudah datang. Dia melambaikan tangannya padaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun