Pelan-pelan, ritme ini menggeser selera. Perubahan itu berlangsung bertahap, tetapi nyata mengubah telinga orang Indonesia (CNN Indonesia, 2017).
Di tengah arus itulah Mashabi muncul. Ia jadi figur sentral.
Seorang inovator yang tidak puas dengan formula lama Orkes Melayu. Dan ia tidak berjalan sendirian.
Ada Husein Bawafie dan Munif Bahasuan. Mereka bereksperimen tanpa ragu.
Komposisi yang sudah mapan dibongkar. Instrumen seperti gong yang lazim di musik Melayu mulai ditinggalkan.
Tema lagu ikut digeser. Dari syair puitis penuh kiasan ke kisah-kisah cinta yang dekat dengan keseharian.
Harapan, kecewa, rindu. Hasilnya, musik terasa lebih personal dan akrab di telinga pendengar.
Unsur India disisipkan dengan cerdas, tetapi esensi Melayunya tetap terjaga (Tirto.id, 2023).
Karena itu, menyebut Mashabi sebagai perintis satu-satunya terasa tidak pas. Sejarah musik bekerja secara kolektif.
Perubahan besar jarang lahir dari satu orang, apalagi dalam semalam.
Lebih tepat menyebutnya tokoh kunci dalam proses evolusi yang panjang (CNN Indonesia, 2017).