Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Sepanjang Hayat, Kunci Hidup Berkualitas Lansia

7 Agustus 2025   07:00 Diperbarui: 5 Agustus 2025   15:08 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lansia belajar menjahit.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Masyarakat sering anggap usia senja. Sebagai akhir masa sangat produktif. Ada sebuah stigma tentang lansia. Lansia dianggap tidak mampu belajar. Mereka sulit beradaptasi hal baru. 

Pandangan ini muncul dari asumsi. Asumsi biologis tentang fungsi otak. Penurunan fungsi fisik juga terjadi. Ini akibat konsekuensi dari penuaan. 

Namun pandangan ini tidak akurat. Ilmu pengetahuan modern beri perspektif. Sebuah perspektif yang sangat berbeda.

Faktanya, otak manusia punya kemampuan. Kemampuan luar biasa bernama neuroplastisitas. (National Center for Biotechnology Information, 2018). 

Ini adalah kemampuan otak berubah. Otak dapat terus beradaptasi. Otak membentuk koneksi saraf baru. Sepanjang hidup hingga usia lanjut. (Mayo Clinic Press, 2023; Wikipedia). 

Proses ini mungkin akan melambat. Seiring bertambahnya usia seseorang. Namun kemampuan itu tidak hilang. (National Center for Biotechnology Information, 2018). 

Dengan kata lain otak lansia. Otak lansia tetap sangat fleksibel.

Banyak penelitian ilmiah mendukung hal ini. Sebuah studi menemukan stimulasi kognitif. Senam otak juga sangat efektif. Untuk tingkatkan fungsi kognitif lansia. (Jurnal Ners dan Kebidanan, 2021). 

Aktivitas belajar keterampilan baru. Atau memecahkan beragam teka-teki. Mengikuti kursus juga terbukti mampu. Mampu menunda penurunan fungsi kognitif. (Jurnal Medika, 2021; ScienceDirect, 2024). 

Hal ini juga kurangi risiko. Risiko terkena penyakit seperti demensia. Juga penyakit parah seperti Alzheimer. (Alzheimer Indonesia; RS Pondok Indah). 

Tentu saja ada perbedaan belajar. Proses belajar di usia senja. Prosesnya tidak secepat saat muda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun