Mohon tunggu...
Ahmad Jefri
Ahmad Jefri Mohon Tunggu... Penulis - berbagi untuk kehidupan bersama yang lebih baik

'' hidup yang sesa'at harus bermanfaat untuk orang lain''

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

ARYO dan Hidupnya (Catatan Hidup Sang Penulis)

6 Mei 2021   17:53 Diperbarui: 6 Mei 2021   18:14 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aryo mengenal teman pesantrennya adalah tipe manusia saleh yang mampu menjaga tutur katanya, bersuara lembut, mengerti sy'ariat agama, serta sangat berdisiplin dalam beribadah, tetapi yang tidak di mengerti bagaimana tipe manusia seperti  itu (saleh) mampu bertindak di luar batas-batasan kemanusianya (kekerasan, kebengisan, kebencian), ketika menghadapi suatu tindakan yang menurut nya salah,  apa lagi hal itu di lakukan terhadap aryo, teman remaja nya yang sudah saling mengenali, karena setiap kesempatan selalu melakukan apapun secara bersama-sama, kita bisa berasumsi,,,

''Dalam memutuskan tindakan apapun terhadap orang lain manusia selalu bertindak atas nama moralistik (salah/benar, pahala/berdosa, suci/terhina) tanpa di dahului sikap empati (kemampuan untuk menunda asumsi dan memahami pendasaran tindakan orang lain), dalam hal ini apapun tittel yang di miliki seseorang (saleh, berpendidikan, terhormat, orang bodoh, pendosa) dalam sisi gelapnya manusia adalah ''homo homini lupus'' (manusia adalah serigala bagi sesamanya ) yang mampu bertindak buas, sadis, atas nama pembenaran, dan cara melihat  objek (orang lain) hanya mampu menyentuh satu aspek (kesalahan yang di buatnya).

Kini semua orang di pesantren mengetahui (termasuk ustad dan pak kiyai) bahwa aryo adalah pencuri, di mata orang lain aryo adalah manusia hina, manusia bersalah yang patut di jauhi, semua teman-temanya membencinya dan tidak ada orang yang mendekatinya, aryo berada di dalam situasi tersulitnya, semua orang menatapnya dengan kebencian, tidak ada satupun orang yang mencoba berempati, bertanya alasan aryo mencuri.

Hal ini pun bersamaan dengan tidak adanya penyelesaian masalah yang aryo hadapi untuk di selesaikan bersama-sama (musyawarah), semua di biarkan begitu saja, kebencian teman-temanya terekspresikan lewat tulisan di loker tempat aryo menaruh pakian, tertulis ''tuyul recehan yang maling uang receh''!!, atas nama kebencian aryo di jadikan olok-olok teman-temanya, pernah terlintas aryo berkeinginan pergi, karena sudah tidak ada lagi orang yang mau menerimanya, tapi apa daya aryo harus bertahan di dalam tekanan dan situasi tersulitnya, hal ini bersamaan dengan masa pendidikanya berakhir satu tahun lagi.

Persepsi semua orang di pesantren tentang setatus aryo sebagai pencuri, membuat semua orang di pesantren tersugesti bahwa apapun yang hilang (uang atau benda berharga lain) pastilah aryo pelakunya, di dalam sisi yang lain aryo sendiri sudah membulatkan tekad untuk tidak lagi mencuri, tetapi kejadian demi kejadian datang atas nama tuduhan, fitnahan dan ketidak adilan, pernah di suatu waktu salah satu orang di pesantren kehilangan uang, dan yang ada di kepalanya hanya aryo lah pelakunya.

diam-diam orang yang kehilangan uang menghampiri aryo,,,

Di bawalah aryo ke dalam lokasi sepi (sudut ruang belakang asrama), diangkat lah kerah baju aryo secara keras, lalu keluar kalimat,,,

                       #loe maling duit gw yang di lemari yaa??

                                                              hayo mengaku??

                             ''aryo menjawab,,,,

                                     #gak bang!!,  saya gk ambil uang abang di lemari , bang!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun