Mohon tunggu...
Ahmad Kindi
Ahmad Kindi Mohon Tunggu... -

Master of Writing Revolution System

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Desahan Sebelum Tengah Malam

16 Desember 2012   15:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:33 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin Anda juga memikirkannya. Bahwa manusia sudah ditetapkan jatahnya oleh Allah dalam tiga urusan; rejeki, jodoh dan maut. Namun untuk urusan rejeki dan jodoh masih saja manusia sibuk memusingkannya, bahkan tak sedikit yang akhirnya mengambil jatah orang lain.

Seperti urusan rejeki, banyak manusia yang memaksakan rejekinya sehingga jatah orang lain pun diembat, misalnya; maling, koruptor, rentenir, hingga menjajah negeri orang. Semua itu dilakukan demi usaha menambah rejeki.

Juga urusan jodoh, bukan sedikit manusia memaksakan jodohnya. Belum berjodoh tapi sudah berzina. Nah, yang sudah punya jodoh masih saja makan jodoh orang lain, istri tetangga diembat juga, suami orang diselingkuhi juga, hingga perilaku sex bebas. Sudah kayak binatang aja.

Yang anehnya, giliran urusan maut, semua sibuk menghindar. Tak ada yang berusaha mendapatkan maut sebagaimana sebelumnya mereka berusaha mendapatkan rejeki dan jodoh tadi. Bahkan sebelum maut datang, manusia sibuk menghindarinya, mulai dari minum obat awet muda, pakai krim anti penuaan, suntik sana-suntik sini, hingga operasi plastik.

Kenapa kita tidak mensyukuri saja apa adanya. Bukankah kita mengimani Allah yang Maha Kuasa mengatur segalanya. Allah yang menghidupkan kita. Allah yang mematikan kita. Allah yang memberi kita rejeki. Allah yang member kita jodoh. Kalau kita syukuri maka itu lebih baik bagi kita. Tak perlu sibuk lagi, kan? Karena Allah telah mengaturnya untuk kita.

"Sesungguhnya, jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Dan, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'' (QS Ibrahim [14]: 7).

Ingat! Kita bukan hewan. Kita manusia yang diciptakan untuk beribadah kepada Allah.

“tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya beribadah kepadaKu.”(QS Adz Dzaariyaat [51]:56)

Beribadah, itulah tanda bahwa kita bersyukur kepada Allah. Kita diwajibkan menyembah Allah, bukan menyembah rejeki, atau bahkan menyembah jodoh. Kita wajib menyembah Allah tanpa menyembah selain dari-Nya, itulah sebagai tanda syukur kita kepada-Nya atas segala nikmat yang terlalu banyak, yang tak sanggup kita menghitungnya.

Jadi, yang sebenarnya perlu kita usahakan dalam hidup ini adalah bagaimana agar diri kira senantiasa dalam keadaan bersyukur kepada Allah. Itu saja. Jika Anda bisa senantiasa dalam keadaan bersyukur kepada Allah, betapa bahagianya diri Anda.

Hidup Anda akan tenang, karena Anda yakin bahwa rejeki dan jodoh Anda pasti akan datang sebagaimana kematian Anda pasti datang.

Jadi, apalagi?

Bersyukurlah, beribadahlah. Mengabdilah kepada Allah yang tidak ada yang berhak disembah selain Dia. Maha Memberi Rejeki, Maha Pengasih dan maha Penyayang.

Saya juga akan bersyukur jika Anda bersedia menyebarkan desahan sebelum tengah malam ini kepada teman-teman Anda yang lain. Semoga kita hamba Allah yang senantiasa bersyukur

Terima kasih.

Selamat bersyukur, selamat berbahagia.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun