Mohon tunggu...
Agus Siregar
Agus Siregar Mohon Tunggu... Peneliti Tasawuf

Peneliti Tasawuf

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran-aliran dalam Filsafat Islam

15 Agustus 2025   17:38 Diperbarui: 15 Agustus 2025   17:38 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Bagi Ibn al-'Arab alam dibagi menjadi dua yaitu alam shagir dan alam kabir. Manusia dikatakan mikrokosmos dikarenakan pada diri manusia terkandung unsur-unsur kosmos, bahkan manusia juga memiliki unsur rohani karena manusia memiliki ruh yang telah ditiupkan oleh al-Haq. Maka manusia yang telah memiliki unsur alam semesta memiliki potensi untuk memantulkan sifat-sifat al-Haq atau biasa dikenal dengan manusia citra Ilahi. Manusia yang bisa memantulkan sifat-sifat al-Haq sebenarnya secara potensial saja, namun ada manusia yang dipilih oleh al-Haq sebagai manusia paripurna yang mampu mencerminkan sifat-sifat Ilahi secara aktual.

 

            Manusia adalah ruh alam dan alam adalah jasad, jika kamu memperhatikan alam tanpa manusia, niscaya kamu akan menemukannya seperti tubuh yang tidak terbentuk tanpa ruh. Kesempurnaan alam karena manusia seperti kesempurnaan jasad karena ruh. Manusia ditiupkan ke dalam tubuh alam. Karena itu, ia adalah tujuan (al-maqsud) alam.

 

Ibn al-'Arab mengatakan bahwa alam terjaga secara terus menerus karena adanya manusia yang memelihara alam, manusia bagi alam bagaikan sebuah permata, oleh sebab itulah manusia disebut sebagai khalifah karena dengan adanya manusia Tuhan memelihara alam. Dalam doktrin Ibn al-'Arab manusia sempurna bukan hanya sebab adanya alam tetapi juga yang memelihara alam.

 

"Dia (Allah) menundukkan kepadanya (Adam, manusia) segala sesuatu yang tinggi dan yang rendah, karena kesempurnaan bentuknya. Sebagaimana tidak sesuatupun dalam alam yang tidak memuji Tuhan, demikian pula tidak sesuatu pun dalam alam yang tidak tunduk kepada manusia karena sesuatu yang diberikan kepadanya oleh hakikat bentuknya. Allah berfirman "Dia menundukkan kepada mu semua yang ada di langit dan yang ada di bumi dari Dia" karena itu, segala sesuatu yang ada dalam alam tunduk kepada manusia. Barang siapa yang mengetahui ini adalah Manusia Sempurna, sedangkan barang siapa yang tidak mengetahuinya adalah Manusia tidak sempurna."

 

            C.  Hikmah al-Muta'alliyah

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun