Mohon tunggu...
Agustine Ranterapa
Agustine Ranterapa Mohon Tunggu... Guru

Aku seorang Guru SD. Tidak ada keajaiban dalam pekerjaanku. Aku tidak pernah berjalan diatas air dan aku juga tidak mampu membela lautan. Tetapi yang aku tahu, aku adalah seorang pemimpin pembelajaran yang mencintai anak-anak didikku. Karena menurutku seni tertinggi seorang guru adalah bagaimana ia menciptkan kegembiraan dalam ekspresi kreatif dan pengetahuan". Alhamdulillaah ditakdirkan menjadi seorang guru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi || Jembatan Agung Rindu

12 Oktober 2025   13:09 Diperbarui: 12 Oktober 2025   13:09 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Infinity Mindset

Sebuah kontradiksi abadi, hukum semesta yang tak tertuliskan.

Aku berjalan dalam kabut, merayakan kematian kecil setiap waktu,

Aku hidup dalam matiku, karena jiwaku telah kau panggil pulang.

Inilah hukum semesta yang tak tertulis, tak bisa dibantah,

Sebab begitulah cinta, bukan garis lurus yang mudah ditebak.

Ia adalah badai yang melahirkan pelangi, sebuah simfoni rumit,

Sebuah paradoks yang indah, pedang bermata dua yang tajam.

Satu sisi menyayat hingga luka, sisi lain membebaskan jiwa yang terikat.

Ia adalah lagu yang hanya dimengerti oleh hati yang rela binasa.

Cinta ini adalah Lagu yang hanya bisa dipahami oleh pendengar yang sunyi,

Melodi yang hanya bisa dilihat oleh mata jiwa yang terpejam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun