Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Si kodok rindukan Hujan

10 Maret 2020   00:01 Diperbarui: 12 Maret 2020   08:19 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Malam mulai larut

Bunyi binatang malam memecah kesunyiannya

Hati yang gundah tak lagi sepi

diterpa terjangan badai polusi kicauan binatang siang tadi

suara kencang jangkrik malam ini serasa teman yang setia dikala sunyi

diam kata ini tapi sapaanmu selalu di hati ...

seakan dekat di hati...

walau jauh moga kau merinduku yang ngarep tuk berjabat tangan mesra

seperti sang katak merindukan hujannya

tak kunjung datang bosan paduan suaranya

yang hampir hariraya raya hujan tak kunjung

kunjung datang malam ini

namun kau tak putus asa...

tuk memanggilnya dengan suara merdumu yang paruh

merdu memecahkan mala mini...

tapi saat hujan badai kenapa suaramu menghilang ditelan tumbangnya pohon,

terkalahkan angin gemuruh petir yang menyilat membelah langit

meleyapkan siang yang menguras keringat raga ini\

kemana hujan hingga sang pangeran kodok

dan dapat menikmati mala mini

tapi tetap dingin menyengat kalbu

tapi bintang tak terlihat teridur malu

rembulan libur karna belum waktunya...

walau tak sempurna menanti datangnya tengah malam...

kapan  paduan suara katak bersukaria menyambut hari raya hujan...

Bertepuk Tangan Dengan Meriahnya Hujan Deras Yang Berhasil Mendinginkan Malam Ini

saat merenung dan berbalik padaNya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun