Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana dengan konsistensi kualitas yang mendapat sorotan headline dan highlight. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg | 📞 +62 813-2045-5598 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

7 Level Layanan Pelanggan: Mengapa Banyak Perusahaan Berhenti di Level 4?

17 September 2025   07:18 Diperbarui: 17 September 2025   07:18 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Loyalitas dibangun dari kepercayaan, bukan sekadar transaksi.|Image: Dokpri

Namun, tantangan utamanya jelas: layanan yang memorable tidak bisa diciptakan dengan SOP saja. Ia membutuhkan kreativitas, kepekaan, dan yang terpenting, budaya pelayanan yang hidup di setiap lini organisasi. Tanpa itu, upaya memberi kejutan hanya akan terasa artifisial.

Tak heran jika Richard Branson, pendiri Virgin Group, menegaskan: "Kuncinya adalah menetapkan ekspektasi pelanggan yang realistis, dan bukan hanya memenuhinya, tetapi melampauinya - sebaiknya dengan cara yang tak terduga dan bermanfaat."

Inilah kunci dari pelayanan yang benar-benar meninggalkan kesan: bukan hanya melampaui harapan, tetapi melakukannya dengan cara yang tak terduga dan bermanfaat.

Hasil akhirnya? Pelanggan merasa istimewa, terikat secara emosional, dan dengan senang hati berbagi pengalaman itu kepada orang lain.

#6. Trusted Partnership (Loyalty Bond)

Setelah pelanggan merasa "wow" lewat pengalaman yang memorable, tahap berikutnya adalah Trusted Partnership. Sebuah ikatan loyalitas yang dibangun di atas fondasi kepercayaan.

Tujuannya tidak lagi sekadar menghadirkan pengalaman sesaat, melainkan membangun hubungan jangka panjang. Di tahap ini, pelanggan tetap setia bersama kita meski ada banyak kompetitor yang menawarkan harga lebih murah atau fitur lebih baru. Mengapa? Karena mereka sudah melihat kita sebagai mitra yang bisa diandalkan.

Contoh nyatanya bisa dilihat pada pelanggan yang berlangganan secara konsisten atau menjadikan brand sebagai default solution---pilihan utama setiap kali mereka membutuhkan solusi. Bukan karena promosi, bukan pula karena diskon, melainkan karena keyakinan: "Saya percaya, kebutuhan saya pasti terlayani di sini."

Fokus utama layanan di level ini adalah komitmen jangka panjang dan win-win relationship. Perusahaan menjaga kualitas dan integritas, sementara pelanggan membalas dengan loyalitas yang berulang.

Namun, tantangannya tidak sederhana. Kepercayaan adalah mata uang yang harus dijaga setiap hari. Integritas, transparansi, dan nilai tambah berkelanjutan menjadi syarat mutlak. Sedikit saja pengkhianatan pada kepercayaan, ikatan yang dibangun bertahun-tahun bisa runtuh dalam sekejap.

Bain & Company bahkan menemukan fakta mengejutkan: menaikkan retensi pelanggan 5% saja dapat meningkatkan profit 25-95%. Angka ini menegaskan bahwa loyalitas bukan sekadar hubungan emosional, tetapi juga aset finansial yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun