Melampaui Sabar dan Rendah Hati: Menuju Narimo dan Ikhlas
Di jalan panjang penuh rintangan,
Telah ku lalui dengan kesabaran.
Merendahkan hati, menelan pahit getir,
Demi ketenangan jiwa, demi kedamaian hati.
Kini kupelangkah lebih jauh,
Meninggalkan sabar dan rendah hati.
Menuju Narimo, menerima semua keadaan,
Tanpa gejolak, tanpa keraguan.
Ikhlas menyertai setiap langkahku,
Menikmati anugrah, menerima cobaan dengan lapang dada.
Tak ada lagi keluh kesah, tak ada lagi penyesalan,
Hanya rasa syukur yang memenuhi kalbu.
Narimo dan Ikhlas, pelita di jiwaku,
Menuntun di kala gelap, menerangi di kala ragu.
Bersama mereka, kutemukan kebahagiaan sejati,
Ketenangan jiwa yang tak tergantikan oleh apa pun.