Alhasil bisa jadi di masa panen nanti, uang hasil penjualan dari lahan pertanian atau perkebunan, tak semuanya digunakan untuk menutupi kredit.Â
Pola pikir ini tentunya berbeda dengan generasi orang tua dulu, yang cenderung melunasi setelah panen.Â
Keempat, bisa mengajukan sesuai prediksi kapan panen. Dari pengalaman, biasanya masabah sudah tahu akan panen di bulan apa.
Jadi 3 atau 4 bulan sebelum panen sudah ajukan. Dengan begitu akan terbayar sebelum jatuh tempo 6 bulan ke depan.Â
Persentase gagal bayar nasabah musiman biasanya jauh lebih rendah dibanding nasabah konvensional. Selain mereka biasanya sudah berhitung, pinjamannya juga jauh lebih rendah dari hasil jual saat panen nanti.Â
Lagipula demografi pekerja di Indonesia juga lebih banyak pekerja sekuler dibanding petani. Dengan begitu skala market yang digarap untuk program musiman juga ngga besar, tapi selalu ada.Â
Lucunya, kadang yang pekerja sekuler, bila dibolehkan, banyak yang kepincut bayar musiman daripada bulanan.Â
Semoga bisa menambah pengetahuan,Â
Salam,Â
Baca juga :Â "Mau Beli Kendaraan Lelang di Perusahaan Pembiayaan? Pahami Dulu Prosedurnya"Â