Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Kredit Musiman, Petani Milenial, dan Orangtua yang "Kolonial"

11 November 2021   14:47 Diperbarui: 12 November 2021   13:00 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sebuah lahan pertanian di sebuah kabupaten di Propinsi NTB.| Sumber: Dokumentasi Pribadi (2012)

Alhasil bisa jadi di masa panen nanti, uang hasil penjualan dari lahan pertanian atau perkebunan, tak semuanya digunakan untuk menutupi kredit. 

Pola pikir ini tentunya berbeda dengan generasi orang tua dulu, yang cenderung melunasi setelah panen. 

Keempat, bisa mengajukan sesuai prediksi kapan panen. Dari pengalaman, biasanya masabah sudah tahu akan panen di bulan apa.

Jadi 3 atau 4 bulan sebelum panen sudah ajukan. Dengan begitu akan terbayar sebelum jatuh tempo 6 bulan ke depan. 

Persentase gagal bayar nasabah musiman biasanya jauh lebih rendah dibanding nasabah konvensional. Selain mereka biasanya sudah berhitung, pinjamannya juga jauh lebih rendah dari hasil jual saat panen nanti. 

Lagipula demografi pekerja di Indonesia juga lebih banyak pekerja sekuler dibanding petani. Dengan begitu skala market yang digarap untuk program musiman juga ngga besar, tapi selalu ada. 

Lucunya, kadang yang pekerja sekuler, bila dibolehkan, banyak yang kepincut bayar musiman daripada bulanan. 

Semoga bisa menambah pengetahuan, 

Salam, 

Baca juga : "Mau Beli Kendaraan Lelang di Perusahaan Pembiayaan? Pahami Dulu Prosedurnya" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun