Mohon tunggu...
Adinda Defani Realita
Adinda Defani Realita Mohon Tunggu... Tech Enthusiast | Lifelong Explorer

Hai, aku Adinda Defani programmer sekaligus penulis yang suka mengekspresikan perasaan lewat kata-kata. Dari tips, diskusi teknologi, pendidikan, Karya Tulis Ilmiah, Esai hingga karya sastra!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Fana dan Satu Detik yang Abadi

3 Juli 2025   04:56 Diperbarui: 3 Juli 2025   04:56 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku,

turun dari langit  bukan jatuh,

tapi memilih.

Melepas sayap 

demi tahu seperti apa rasanya

dipeluk oleh seseorang yang juga bisa patah.

Kau...

bukan sang penentu,

tapi manusia 

yang hancur tapi tetap mencintai.

Aku hanya ingin,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun