Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

KRIS BPJS Kesehatan Hapus Adagium Orang Miskin Dilarang Sakit?

6 Maret 2023   08:43 Diperbarui: 10 Maret 2023   17:20 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas melayani peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Aceh, Rabu (15/12/2021).| Dok ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.

Masih mending kalau di dalam ruang periksa lama dan enak komunikasinya. Mungkin karena pasien banyak, dokter juga tidak bisa kasih advis terlalu lama. 

Walhasil, menunggu dokter tiga jam, konsultasi dan berobat hanya lima menit. Alamak.

Kelima, kerja samalah dengan lembaga zakat dan kemanusiaan untuk rumah singgah

Saya mengusulkan untuk setiap rumah sakit, baik milik pemda maupun swasta untuk kerja sama dengan banyak pihak. Salah satunya lembaga zakat atau lembaga filantropi. 

Bikinlah semacam rumah singgah pasien. Sehingga, pasien yang datang jauh dan sudah malam selesai berobat, bisa gunakan fasilitas gratis ini.

Duitnya bisa dicari bareng-bareng untuk operasional keseharian. Ada banyak donatur yang mau kasih tapi butuh lembaga tepercaya. 

Dengan sinergi rumah sakit dan lembaga filantropi, satu soal bisa diselesaikan. Pasien hendak menginap gratis dengan layanan baik, bisa direalisasikan.

Kalau manajemen dari BPJS Kesehatan, rumah sakit, dan elemen lain bagus, kita bisa hapus adagium yang ada di judul. Ya benar. 

Ada istilah populer kalau orang miskin dilarang sakit. Nah, kalau ada pemberlakuan KRIS ini, bagaimana ke depannya? Apakah orang miskin memang benar tak boleh sakit? Apakah benar orang miskin kalau sakit repotnya dan susahnya bukan main?

Oleh sebab itu, seperti yang dikemukakan di atas, mesti ada perbaikan kualitas pelayanan. Orang miskin pun tetap bela-belakan diri bayar iuran BPJS Kesehatan ketimbang yang lain. 

Sebab, rakyat paham bahwa kesehatan itu mahal. Karena mahal, ya harus siap-siap "menabung". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun