Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

KRIS BPJS Kesehatan Hapus Adagium Orang Miskin Dilarang Sakit?

6 Maret 2023   08:43 Diperbarui: 10 Maret 2023   17:20 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas melayani peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Aceh, Rabu (15/12/2021).| Dok ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.

Kami kan rakyat ini bayar juga tidak "gratis-gratis" amat. Tambahkanlah jumlah obat minimal sampai lima hari saja kalau tak mau untuk seminggu.

Ketiga, jangan lagi ada alasan tak ada kamar

Saya menduga, banyak pengguna BPJS Kesehatan yang pernah alami ini. Bawa pasien untuk rawat inap, eh kamar penuh. 

Ada juga kasusnya hanya kamuflase. Kamar ada, hanya mesti naik kelas. Karena naik kelas, ada pembayaran di luar premi bulanan peserta.

Ke depan, persoalan seperti ini tolong jangan ada lagi. Pastikan dari bagian penerimaan pasien tahu jumlah kamar yang tersedia untuk mereka yang rawat inap. 

Jadi, jika ada pasien datang ke UGD dan dokter jaga merekomendasikan rawat inap, administrasi segera tanggap. Tentulah ada mekanisme ke arah sana. Diperbaiki dan dibikin simpel saja.

Jangan malah pasien sudah megap-megap, infus sudah dipasang, dokter jaga bilang rawat inap, kamar dibilang penuh. Persoalan seperti ini tak boleh terulang. Rumah sakit adalah entitas yang juga mesti dikelola profesional. Termasuk di dalamnya mekanisme penerimaan pasien yang hendak rawat inap.

Keempat, waktu tunggu yang begitu lama

Kadang ada pasien sudah datang pagi tapi baru dipanggil tiga sampai empat jam kemudian. Beragam alasan dikemukakan. 

Kompas.com pada November 2022 mewartakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi marah-marah di RSUD dr Soewandhie. Gara-garanya, ia menilai pelayanan rumah sakit lambat kepada pasien. Sehingga, pasien menunggu lama untuk bisa ketemu dokter dan konsultasi serta dikasih obat. Beritanya ada di sini. 

Oleh karena itu, sistemnya mesti dibenahi dan ditingkatkan. Dengan begitu, hal-hal yang seperti ini tidak terulang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun