Mohon tunggu...
Muhammad Fadil
Muhammad Fadil Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

"Membaca meningkatkan pengetahuan, Menulis akan menambah kosa kata baru, dan Perpustakaan adalah lokasi terbaik untuk mendapati keduanya"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kesan Hujan

28 Januari 2023   08:00 Diperbarui: 28 Januari 2023   08:03 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar diambil dari pixabay.com

"Ah hujan, padahal aku ingin jalan-jalan sama kamu bang?"

Teman ku, Tak langsung memberikan jawaban. Ia hanya memberikan kode untuk si cewek duduk didekatnya.


Sambil merapikan hijab yang sedikit berantakan, muka sedikit basah di usapkan oleh tangannya.

"Jangan begitu, kamu tahu? dibalik hikmah hujan yang datang. Memberikan kita kesempatan duduk berdua ditemani rintiknya. Seakan hujan menjadi perantara cinta kita" (Tersenyum). 

Tersimpul malu pada diksi terucap, mencubit temanku karena sadar rasa bersalah menanggapi percik hujan.


Umar tertawa sedikit lebih kencang. Ia mendengar lalu lalang cerita semasa hujan jatuh tanpa permisi, dibalik penyair yang berdeklamasi pada narasi cinta mereka.

***
Air kopi setengah mengenangi gelas kaca,
puntung rokok pun tinggal setengah. Jari sedikit kuning terkontaminasi cengkeh dan tembakau terlibas oleh air liurnya.

Tanpa persiapan, rokok terbuang, kopi pun tak dihiraukan.
Umar mulai merangkai puisi pada kepala yang terlalu berisi oleh rasa ambigu disetiap kesempatan.
 
"Kamu adalah sesuatu yang aku senang lihat, ketika lembaran buku terbuka dari jari kecil itu, Membuat insomnia menjadi teman di tiap-tiap malamku."

"Kamu adalah sang fajar, membangunkan aku dari tidur berkepanjangan, dari rasa prustasi oleh beban menumpuk dipundak lemah ini."

"Kamu, menjadi alasan aku masih menetap lebih lama disini. Meskipun tak ada hal baru, menunggu untuk persiapkan hati menerima resiko berbalik."

"dan Kamu, adalah hujan yang merindu pada kenanganku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun