"Kemana saja deh. Ke pulau terpencil juga boleh!" Elvi berseru senang.
"Oke, pulau terpencil. Yakin, nih?" aku memastikan. Elvi mengangguk.Â
Deal. Mulailah aku merapal mantra andalanku.
"PURBAKALIUS!"
Dueeeng!Â
Kami pun terjungkal di sebuah tempat.
"Tempat apaan ini?" Elvi yang terjerembab di sebelahku membelalakkan mata.
"Sesuai permintaan Lovely. Ini pulau terpencil yang tidak berpenghuni," sahutku santai.
"Astaga! Eh, tapi kenapa pakaianku jadi aneh begini? Baju model apa ini?" Elvi mengamati sekujur tubuhnya yang hanya tertutupi selembar kain terbuat dari kulit harimau. "Dimas! Kamu tidak menyihirku menjadi Tarzan, bukan?"
Belum sempat aku menjawab, tiba-tiba terdengar suara geraman yang keras sekali.
Uuarrrggghhh!