Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Apa?

9 Mei 2024   13:44 Diperbarui: 9 Mei 2024   14:07 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by pixabay.com

Mengapa pergi?
Mengapa tak mau tahu lagi tentang diri?
Mengapa meninggalkan luka?
Mengapa menggoreskan lara?

Mengapa ada rasa yang tersembunyi?
Mengapa harus berkakhr begini?
Mengapa tak bisa juga refleksi?
Mengapa hanya meluapkan amarah dan emosi?

Mungkin
Iya hanya mungkin
Aku mempelajari sebuah mungkin
Yang berkelebatan di kepala ini hanyalah sebuah mungkin

Mungkin aku memang tak harus kenal dirimu
Mungkin aku harus tahu batasan diri padamu
Mungkin aku menggoreskan lara dan luka sendiri
Mungkin semua seperti salahku sendiri
Aku tak bisa membenci

Untuk apa menangis pilu?
Untuk apa menjadi terus menerus sendu?
Untuk apa menyesali sebuah rasa rindu?
Untuk apa merasakan cinta di dalam kalbu?

Karena aku masih manusia

 ....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
9 Mei 2024

Baca juga: Cinta

15-2.802

Baca juga: Kekasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun