Mohon tunggu...
Zikrillah
Zikrillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aku adalah aku dan akan tetap menjadi aku yang akan mengatakan tidak pada narkoba

Kerjakan Sesuatu Dengan Sungguh-Sungguh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Relevansi Kurikulum K-13 dengan Revolusi 4.0

15 Januari 2020   19:23 Diperbarui: 17 Juni 2021   15:56 4139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Relevansi Kurikulum K-13 dengan Revolusi 4.0 (unsplash/green chameleon)

Kurikulum 2013 (K-13) sebagaimana yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan Era Anies Baswedan mengantikan kurikulum 2006 (KTSP), berlanjut hingga Menteri Muhajir Efendi dan menteri pendidikan yang baru tahun 2019 Nadiem Makarim. 

Dalam perjalanan waktu kurikulum K-13 mengalami revisi untuk mencari format yang tepat dalam pembelajaran. Sampai sekarang belum ada hasil yang baku dari evaluasi kurikulum 2013 (K-13).

Evaluasi kurikulum 2013 (K-13) diharapkan segera rampung agar implementasinya bisa terus diterapkan le sekolah-sekolah. Lima tahun proses evaluasi tentu sudah menghasilkan hasil, diharapkan kepada pemerintah untuk segera mempublikasikan hasil evaluasi kurikulum 2013 (K-13) kepada guru dan penggiat pendidikan. 

Sebagaimana diketahui bahwa kurikulum 2013 (K-13) yang dicetuskan saat Anies Baswedan menjabat Menteri Pendidikan bahwa ada empat (4) aspek yang menjadi tolak ukur siswa, yaitu penilaian, pengetahuan, keterampilan dan aspek sikap atau tingkah laku. Ke empat aspek ini menjadi kajian dalam tulisan ini untuk melihat relevansinya dengan perubahan tatanan dunia yang disebut revolusi industri 4:0. 

Baca juga : Pengaruh Pendidikan bagi Sekolah Pedalaman terhadap Penerapan Kurikulum K13

1. Aspek Penilaian 

Aspek penilaian yang paling penting yang menjadi penilaian adalah aspek sikap dan tingkah laku (etitute). Dimana aspek ini sangat penting bagi seorang guru dalam menilai keseharian siswa. 

Tingkah laku siswa mencerminkan keseharian kehidupannya baik di lingkungan masyarakat maupun keluarga. Tugas seorang guru juga membina akhlak dan sikap keseharian siswa, termasuk bagaimana menghormati orang tua, guru dan tata cara komunikasi yang baik dan ideal. 

Dalam aspek penilaian ini juga relevansi nya dengan revolusi industri 4:0 adalah termasuk tata cara berkomunikasi di media sosial, baik facebook, twitter, instagram dan medsos lain-lain. Dimana penekanannya adalah penggunaan perangkat media sosial ke arah yang positif sebagai proses memanusiakan manusia. 

Dalam pembelajaran kurikulum (K-13) siswa diharapkan lebih fleksibel dalam belajar, termasuk dalam praktek keseharian, ektrakurikuler dan nilai kereligiusan dalam kehidupan sehari-hari. Urgensinya adalah bagaimana menyatukan pembelajaran K-13 (Kurtilas) dengan perkembangan zaman dan bisa bersaing di era revolusi industri 4:0. 

Baca juga :RPP 1 Lembar K13 Revisi 2020 Mapel IPS Kelas 7,8 & 9 Jenjang SMP/MTs

Aspek penilaian ini sangat penting, termasuk nilai-nilai religius yang tertanam dalam tatanan kehidupan sehari-hari. Sikap mental yang bagus akan mendorong penilaian utama bagi siswa, guru terus memantau sikap mental keseharian siswa. Oleh karena itu kita berharap agar pemerintah terus menggenjot tatanan kurikulum pendidikan yang berkualitas tanpa ada perbedaan baik daerah pedalaman, terisolir dan tertinggal. 

2. Aspek Pengetahuan

Aspek pengetahuan merupakan daya serap materi pelajaran, baik materi pelajaran inti maupun materi umum. Dimana daya serap siswa dikala guru menjelaskan inti materi siswa dengan mudah dicerna dan diaplikasikan. 

Misalnya pelajaran Matematika dengan materi Trigonometri, dimana siswa bisa menghubungkan fungsi pelajaran triginometri dengan kehidupan. Dimana siswa memahami akan fungsi rumus triginometri, bukan hanya sekedar menyelesaikan soal tetapi memahami kesinambungan antara trigonemetri dengan pengukuran sudut bangunan. 

Pengetahuan yang diharapkan berupa sejumlah informasi yang bisa di serap oleh siswa, misalnya dalam pembelajaran PPkN dengan materi Wawasan Kebangsaan, dimana siswa mengetahui nilai-nilai kehidupan dalam berbangsa dan bernegara, misalnya toleransi dalam beribadah, tanpa menjadikan perbedaan sebagai masalah tetapi lebih mengutamakan perbedaan sebagai persatuan kemajemukan kehidupan. 

Aspek pengetahuan sangat berpengaruh dalam proses penilaian, termasuk dalam menyelesaikan soal-soal latihan. Dalam pelajaran Fisika misalnya berkaitan dengan materi energi listrik, siswa bisa membedakan sisi ion positif dan negatif. 

Aspek pengetahuan ini merupakan hal penting dari proses suatu pendidikan, inteligensi (IQ) siswa sangat mendukung proses perkembangan otak siswa dalam menyerap materi pelajaran. Sama halnya juga keterkaitan kemajuan zaman, termasuk dalam menciptakan aplikasi dalam perangkat lunak, maka pendekatan disini agar guru mengaitkan isi materi dengan perkembangan industri 4:0.

3. Aspek Keterampilan

Pengetahuan tanpa keterampilan sama juga sia-sia, antara pengetahuan dan keterampilan bisa berjalan berbarengan untuk melahirkan sebuah karya. Karya yang dimaksud adalah bersifat nyata, baik dalam bentuk tulisan maupun penemuan-penemuan terbaru. Misalnya dalam pelajaran Fisika, bahwa asam (basa) bisa menghantarkan energi listrik. 

Disini dibutuhkan keterampilan siswa yang mampu berpikir. Kenapa bisa asam (basa) bisa menghantarkan energi listrik, disinilah fungsi akal manusia untuk berpikir. 

Baca juga : Dampak Penerapan K13 (Kurtilasi) dalam Pendidikan

Sikap keterampilan ini muncul dari guru dengan motivasi siswa agar menciptakan sebuah karya yang berguna bagi diri sendiri. Motivasi sangat dibutuhkan oleh siswa dalam belajar, sifat bersungguh-sungguh harus tertanam dalam jiwa siswa agar terciptanya sebuah karya.

Aspek keterampilan ini merupakan implementasi dari kurikulum 2013 (K-13), untuk menciptakan keterampilan pada siswa maka dibutuhkan dorongan dan motivasi dari guru. Untuk mengasah keterampilan siswa maka guru harus kreatif dalam memberikan inspirasi dan motivasi, termasuk bahasa-bahasa yang membuat siswa yakin akan masa depannya.

4. Aspek Sikap atau Tingkah Laku

Aspek sikap atau tingkah laku merupakan aspek terakhir dari poin kurikulum 2013 (K-13), aspek ini merupakan kunci keberhasilan siswa. Ilmu pengetahuan tanpa memiliki sikap tingkah laku yang baik hasilnya nihil. Guru dituntut untuk mengelola karakter siswa, mengarahkan sikap dan tingkah laku siswa kepada hal-hal yang baik. 

Maka untuk membentuk karakter ini guru harus memberikan contoh-contoh yang nyata kepada siswa. Misalnya pelajaran Akhlak, sikap seorang anak kepada orang tua, apabila durhaka kepada orang tua apa hukumannya. 

Hal-hal yang demikian mesti diberi contoh terhadap kejadian-kejadian masa lampau. Misalnya tragedi maling kundang yang menjadi batu akibat malu mengakui orang tua nya dihadapan istrinya yang cantik. 

Disisi lain relevansinya dengan revolusi industri 4:0 harus melihat sisi positif dan negatif, semua harus berdasarkan azas manfaat untuk semua manusia. Aspek-aspek ini akan terbentuk pada diri siswa disaat siswa memiliki etitute yang baik. 

Keberhasilan siswa juga sangat ditentukan oleh sikap dan tingkah lakunya, pola komunikasi yang baik akan melahirkan kepercayaan dari mitra bisnis ke depan.

Pola-pola ini yang mesti diterapkan oleh guru kepada siswa agar dalam proses belajar siswa mempunyai target dan arah tujuan dengan bakat yang dimiliki, sehingga tidak akan berseberangan ketika siswa menempuh pendidikan di universitas. 

Harapanya adalah agar pemangku kebijakan untuk lebih serius menggarap pendidikan, serius dalam paraktek, implementasi, dan serius dalam evaluasi.

Kurikulum 2013 (K-13) sangat berpengaruh terhadap tatanan masa depan, apalagi luar negeri sudah sampai pada revolusi industri 5:0, indonesia baru beradaptasi dengan revolusi industri 4:0. Mari bergandeng tangan untuk saling mendukung agar terciptanya pendidikan yang berkualitas dan bermartabat. 

Salam Kapur Putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun